Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

WHO Ingatkan Bahaya Pencabutan Dini Lockdown

AFP/Japan Times/Hym/I-1
12/4/2020 07:05
WHO Ingatkan Bahaya Pencabutan Dini Lockdown
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus( AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negaranegara untuk berhati-hati dalam melakukan pencabutan aturan penguncian wilayah (lockdown). Jika terlalu dini, itu bisa memicu kebangkitan mematikan dalam infeksi virus korona (covid-19).

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan negara-negara harus berhatihati dalam melakukan pelonggaran pembatasan, bahkan ketika beberapa orang berjuang dengan dampak ekonomi.

Negara-negara yang paling terpukul di Eropa: Spanyol dan Italia, sama-sama mengendurkan beberapa aturan, sedangkan penguncian tetap berlanjut. Secara global tercatat ada 1,6 juta kasus virus korona dan 101.000 kematian.

Berbicara di sebuah konferensi pers virtual di Jenewa, Tedros mengatakan ada sambutan menyusul melambatnya penyebaran epidemi di beberapa negara Eropa.

Dia mengatakan WHO sedang bekerja dengan pemerintah-pemerintah untuk membuat strategi pelonggaran pembatasan, tetapi ini tidak boleh dilakukan terlalu cepat. “Mencabut pembatasan terlalu cepat dapat menyebabkan kebangkitan yang mematikan,” ujarnya.

Tingkatkan tindakan

WHO juga mendesak Jepang meningkatkan langkah-langkah untuk mengatasi penyebaran infeksi virus korona baru (covid-19) setelah sejumlah kasus di beberapa bagian negara itu tanpa tidak diketahui kaitannya dengan wabah lain.

“Jepang telah melihat kasus covid-19 di tiga prefektur, termasuk Tokyo yang tidak terkait dengan rantai penularan yang diketahui,” ujar Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, kemarin. “Ini tidak baik, tetapi mereka sedang mencari tahu.”

“Data yang saya lihat pagi ini meyakinkan saya mereka sangat agresif mengikuti kasus ini,” ujarnya.

Jepang harus meningkatkan langkah-langkah di beberapa prefektur.“Jepang dengan timtimnya telah memperoleh banyak informasi yang sangat berguna, termasuk hanya 1 dari 5 orang yang terinfeksi menyebarkan penyakit ini,” kata Ryan.

Total kasus kasus covid-19 di Jepang melonjak melewati 6.000, Jumat (10/4), dengan rekor peningkatan harian di Tokyo, Osakaz dan di tempat lain.

Total nasional berjumlah di 6.141 kasus pada pukul 23.00, naik 625 dari hari sebelumnya. Korban tewas meningkat 13 menjadi 132 orang, termasuk mereka yang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang terjangkit virus.

Di Tokyo, yang berada dalam keadaan darurat, rekor 189 kasus dilaporkan. Sekitar 80% atau 147 kasus tidak diketahui jalur transmisinya.

Di antara prefektur yang terdampak deklarasi darurat yang dikeluarkan Selasa oleh pemerintah pusat, Osaka melaporkan 80 kasus, Saitama 53 kasus, dan Fukuoka 39 kasus, semuanya dalam satu hari. (AFP/Japan Times/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya