Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Ekonomi Terguncang, 17 Juta Warga AS Jadi Pengangguran

Haufan Hasyim Salengke
10/4/2020 08:07
Ekonomi Terguncang, 17 Juta Warga AS Jadi Pengangguran
Seorang warga beralih menjual masker setelah kehilangan pekerjaan di tengah kelesuan ekonomi AS akibat pandemi.(AFP/Apu Gomes)

ANGKA pengangguran di Amerika Serikat (AS) melonjak pada tingkat yang mengejutkan. Data yang dirilis Kamis (9/4) menunjukkan 17 juta orang kehilangan pekerjaan sejak pertengahan Maret.

Padahal, otoritas AS berupaya membendung kerusakan akibat pandemi virus korona (covid-19). The Fed bahkan meluncurkan serangkaian program pinjaman baru senilai US$ 2,3 triliun untuk mendongkrak ekonomi yang hancur. Namun, Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengakui pemulihan belum bisa sepenuhnya solid.

Baca juga: Dolar AS Anjlok, Tertekan Data Pengangguran dan Stimulus The Fed

Pengumuman kebijakan The Fed muncul bersamaan dengan laporan mingguan terbaru Departemen Tenaga Kerja AS, yang menunjukkan 6,6 juta orang kembali mengajukan tunjangan pengangguran. Menyusul 6,9 juta orang pada pekan sebelumnya, serta 3,3 juta orang dengan tujuan serupa pada beberapa waktu lalu.

Analis memperkirakan dampak negatif akan bertahan selama berbulan-bulan. Tingkat pengangguran diprediksi melonjak hingga dua digit pada April. Apalagi Presiden AS, Donald Trump, mengambil kebijakan yang mengutamakan perspektif bisnis.

Sementara itu Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, memberikan kerangka waktu yang lebih definitif. Dia mengatakan aktivitas bisnis dapat dimulai kembali secepat mungkin setelah Mei.

Baca juga: 1.939 Orang Meninggal dalam Sehari Akibat Covid-19 di AS

"Segera setelah Presiden merasa nyaman dengan masalah medis, kami melakukan semua yang diperlukan. Sehingga, dunia usaha dan pekerja dapat kembali beraktivitas. Mereka memiliki likuiditas yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis sementara waktu," tutur Mnuchin.

Data pengangguran memperkirakan dampak pandemi covid-19 akan melampaui angka pengangguran akibat krisis keuangan 2018. Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, memperingatkan dunia menghadapi keadaan darurat global terburuk sejak Depresi Hebat.

Oxford Economics menyatakan total 17 juta pengangguran di AS, atau lebih dari setengah 30 juta orang yang diprediksi kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Angka itu akan naik menjadi tiga kali lipat dari angka pengangguran yang terjadi selama resesi terakhir. Tingkat pengangguran diproyeksikan mencapai 14% pada April dan 16% pada Mei.(AFP/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya