Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SAHAM-saham di Wall Street merosot pada akhir perdagangan Jumat (3/4) (Sabtu pagi WIB), setelah ekonomi terbesar di dunia merilis laporan ketenagakerjaan yang suram untuk Maret. Wabah Covid-19 menyebabkan banyak orang di AS kehilangan pekerjaan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 360,91 poin atau 1,69 persen, menjadi ditutup di 21.052,53 poin. S&P 500 berkurang 38,25 poin atau 1,51 persen, menjadi berakhir 2.488,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 114,23 poin atau 1,53 persen, menjadi 7.373,08 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan sektor utilitas jatuh 3,62 persen, memimpin kerugian. Sementara sektor bahan pokok konsumen naik 0,54 persen, satu-satunya sektor yang mencatat kenaikan di antara kelompok lainnya.
Pengusaha-pengusaha Amerika Serikat memangkas 701.000 pekerjaan pada Maret, dan tingkat pengangguran melonjak menjadi 4,4 persen. Ini menunjukkan penurunan pekerjaan pertama dalam satu dekade, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan.
"Perubahan dalam langkah-langkah ini mencerminkan efek dari virus korona dan upaya untuk menahannya," kata biro tersebut.
Tingkat pengangguran naik 0,9 poin persentase menjadi 4,4 persen,merupakan kenaikan terbesar selama sebulan sejak Januari 1975, kata laporan itu. Ekonom dari FHN Financial, Chris Low mengatakan bahwa laporan meningkatnya jumlah pengangguran di AS ini sudah terjadi sebelum lockdown diberlakukan di AS.
baca juga: PM Australia 'Usir' Mahasiswa Internasional Saat Wabah Covid-19
Data pekerjaan muncul setelah sebuah laporan menunjukkan lonjakan sejumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu. Dalam pekan terakhir Maret, tepatnya 28 Maret, klaim pengangguran awal AS mencapai 6.648.000. Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja pada Kamis (2/4) menunjukkan bahwa jumlah pengangguran ini terbesar yang pernah tercatat.
Laporan Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins menyebutkan jumlah kasus Covid-19 di AS telah mencapai 266.000 pada Jumat sore (3/4), dengan lebih dari 6.900 kematian. (OL-3)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Tanpa proteksi yang memadai, produk impor AS berpotensi mendominasi pasar domestik, dari sektor otomotif hingga pertanian dan energi.
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
KEPUTUSAN Pemprov Jabar menutup aktivitas tambang di kawasan Padalarang dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, memicu ribuan orang terancam kehilangan pekerjaan.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Tagar Kabur Aja Dulu menjadi simbol kegelisahan generasi muda Indonesia terhadap masa depan.
JK mengkritisi kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang disebut sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari antusiasme pencari kerja yang membludak saat pembukaan job fair di Bekasi.
PSI angkat suara mengenai 100 hari kinerja Pramono Anung dan Rano Karno. Job fair yang masih belum diketahui banyak orang maupun dirasakan manfaatnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved