Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

AS Pertimbangkan Pelonggaran Sanksi Iran karena Covid-19

Antara
01/4/2020 09:43
AS Pertimbangkan Pelonggaran Sanksi Iran karena Covid-19
Petugas memeriksa suhu tubuh warga saat mereka terjebak setelah polisi memblokade jalan tol dari Teheran menuju Alborz, Iran.(AFP/STR)

AMERIKA Serikat (AS) mempertimbangkan pelonggaran sanksi terhadap Iran dan negara-negara lain untuk membantu memerangi epidemi virus korona. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Meski demikian, Pompeo tidak memberikan tanda konkret AS akan melakukannya.

Komentar tersebut mencerminkan perubahan sikap Departemen Luar Negeri AS, yang dikritik pedas atas pemberian sanksi kepada negara yang ingin memberikan bantuan kepada Iran.

Sekretaris Jenderal PBB sebelumnya meminta kepada AS untuk meringankan sanksi ekonomi AS terhadap Iran.

Baca juga: Korban Meninggal Akibat Covid-19 di AS Lampaui Tiongkok

Berbicara kepada wartawan, Pompeo menekankan pasokan kemanusiaan dan medis dibebaskan dari sanksi yang diberlakukan kembali oleh Washington terhadap Teheran setelah Presiden Donald Trump mengabaikan perjanjian multilateral Iran pada 2015 untuk membatasi program nuklirnya.

Namun, sanksi AS yang lebih luas menghalangi banyak perusahaan dalam memberikan bantuan kemanusiaan untuk Iran, salah satu negara yang paling terpukul oleh epidemi virus korona.

Ditanya apakah mungkin AS akan mengevaluasi kembali sikapnya tentang pelonggaran sanksi, Pompeo mengatakan, "Kami mengevaluasi semua kebijakan kami secara terus-menerus, jadi jawabannya adalah, apakah kami akan memikirkan kembali? Tentu saja."

Ditanya tentang bantuan seperti itu pada 20 Maret, Pompeo hanya mengatakan sanksi AS tidak berlaku untuk barang medis dan kemanusiaan
lainnya.

Pemerintahan Trump menekankan kebijakan 'Tekanan maksimum' untuk memaksa Iran mengekang kegiatan nuklir, rudal, dan regional mereka.

Menteri luar negeri Iran menuduh AS di Twitter terlibat dalam teror medis. Pernyataan itu mendorong juru bicara Pompeo, Morgan Ortagus, Senin (30/3) mengatakan, "Berhenti berbohong. Itu bukan sanksi."

Pakar hak asasi manusia dari AS, Selasa (31/3) menyerukan agar Gedung Putih mencabut sanksi internasional terhadap negara-negara mulai dari Iran hingga Korea Utara dan Venezuela untuk memastikan persediaan makanan mencukupi untuk rakyat selama pandemi virus korona.

Pompeo dikritik tajam karena sikap pemerintah AS terhadap sanksi Iran.

Bulan lalu, AS telah berulang kali memperketat sanksi terhadap Iran, terutama berusaha membuat negara itu lebih sulit menjual minyak di luar negeri. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya