Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
HARGA minyak tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa, 31/3 pagi WIB), karena kekhawatiran atas pelemahan permintaan minyak mentah meningkat di tengah penyebaran cepat virus korona di seluruh dunia. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 1,42 dolar AS menjadi berakhir pada 20,09 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan penyelesaian kontrak bulan depan terendah sejak Februari 2002, menurut Dow Jones Market Data.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun 2,17 dolar AS menjadi ditutup pada 22,76 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
"Perkiraan untuk sisi permintaan sedang direvisi turun hampir setiap hari, sementara di sisi pasokan masih belum ada tanda-tanda rekonsiliasi antara Arab Saudi dan Rusia," kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, Senin (30/3).
Permintaan minyak dapat turun sebanyak 20 juta barel per hari atau 20 persen. Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol memperingatkan pekan lalu bahwa tahun ini ada tiga miliar orang di dunia dikunci untuk tinggal di rumah. Awal bulan ini, kegagalan untuk mencapai kesepakatan tentang pengurangan produksi minyak antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dipimpin oleh Rusia, telah memicu kekhawatiran kemungkinan perang harga.
Pasar minyak telah terperangkap antara jatuhnya permintaan secara dramatis akibat pandemi Covid-19 dan perang harga antara Arab Saudi dan Rusia.Arab Saudi, anggota utama OPEC, dan Rusia telah mengumumkan peningkatan signifikan dalam produksi minyak mereka, sehingga membanjiri pasar yang telah kelebihan pasokan.
baca juga: Alat Tes Covid-19 tidak Berizin dari Tiongkok Banjiri Dunia
"Kami memiliki keraguan tentang apakah Arab Saudi akan membiarkan dirinya dibujuk dengan mudah untuk kembali dari jalur balas dendam yang baru-baru ini dimulai," kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg, merujuk pada perang harga yang dilakukan antara Rusia dan Arab Saudi. (OL-3)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved