Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Akibat Korona, Italia Lakukan Karantina Secara Nasional

Nur Aivanni
10/3/2020 07:07
Akibat Korona, Italia Lakukan Karantina Secara Nasional
Sejumlah warga di Naples, Italia protes kepada pemerintah setelah adanya larangan kunjungan ke penjara Secondigliano untuk mencegah korona(AFP)

ITALIA memperluas tindakan karantina terhadap virus korona ke seluruh negeri. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa orang hanya diizinkan bepergian untuk urusan pekerjaan atau keluarga yang mendesak.

"Kita semua harus menyerah demi kebaikan Italia. Kita harus melakukannya sekarang, dan kita bisa melakukannya jika kita semua berkolaborasi dan beradaptasi dengan langkah-langkah yang lebih ketat ini," kata Conte dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (9/3), dikutip dari BBC, Selasa (10/3).

Italia, kata Conte, mengalami peningkatan kasus infeksi virus korona. Menurut Conte, langkah terbaik saat ini bagi warga Italia adalah tetap berada di rumah. Langkah karantina secara nasional tersebut mulai berlaku pada Selasa (10/3).

"Tidak ada lagi kehidupan malam. Kita tidak bisa membiarkan ini lagi karena itu adalah kesempatan untuk penularan," katanya.

Ia pun melarang orang-orang berkumpul di tempat umum. Korban meninggal akibat virus korona di Italia melonjak pada Senin (9/3) menjadi 463 orang. Italia adalah negara yang paling terpukul karena virus korona setelah Tiongkok. Jumlah infeksi yang dikonfirmasi juga meningkat menjadi 9.172, naik dari 7.375 pada Minggu (8/3), menurut angka resmi. Kasus-kasus virus korona telah dikonfirmasi di 20 wilayah Italia.

baca juga: Menteri Kebudayaan Prancis Positif Terinfeksi Virus Korona

Lebih lanjut, Conte mengatakan bahwa semua acara olahraga, termasuk pertandingan sepak bola, ditangguhkan secara nasional. Pembatasan tersebut serupa dengan yang sebelumnya diterapkan di wilayah Lombardy yang paling parah terkena dampaknya dan 14 provinsi lainnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya