Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

WNI di Tiongkok Memilih Pulang Sementara

Hym/Cah/Fer/CNA/Ant/X-3
10/2/2020 08:10
WNI di Tiongkok Memilih Pulang Sementara
Semua penonton memakai masker untuk mengantisipasi penyebaran virus korona di Seoul, Korea Selatan, kemarin(AFP/JUNG YEON-JE)

SEBAGIAN besar WNI meninggalkan Tiongkok menyusul imbauan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing pekan lalu.

Kepada WNI yang berada di sejumlah daerah di Tiongkok selain Hubei, KBRI mengimbau mereka untuk pulang ke Tanah Air agar tidak terpapar virus korona yang hingga kemarin telah menewaskan 812 orang.

“Sudah. Sebagian besar ­sudah pu­lang,” kata Duta Besar ­Republik Indonesia ­untuk Tiongkok, Djauhari ­Oratmangun, kemarin.

Selain imbauan KBRI, ­kepulang­an WNI juga disebabkan adanya ­pengumuman dari Kementerian Pen­didikan Tiongkok mengenai per­­panjangan libur Tahun Baru Imlek hingga batas waktu yang belum ­di­­­­tentukan.

“Sekiranya tidak ada kepentingan mendesak, kami imbau kembali ke Indonesia sampai situasi normal,” demikian surat keterangan yang di­­tandatangani Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI ­Beijing, Ichsan Firdaus, Rabu (29/1).

Dubes Djauhari menambahkan  bahwa kondisi tujuh WNI yang masih berada di Hubei sebagai episentrum wa­bah korona sehat. “Setiap hari saya memantau kondisi mereka. Alhamdulillah mereka sehat semua.”

Jumlah WNI di Tiongkok sekitar 15.000 orang dan mayoritas pelajar. Sampai kini diperkirakan 1.500 ­orang memilih bertahan di ‘Negeri Tirai Bambu’.

Terkait dengan berita enam suspect virus ko­ro­na dari Singapura telah tiba di Ba­tam, Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto mengklarifikasi bahwa mereka bukan suspect.

“Protokol WHO menyatakan suspect tidak boleh melakukan perjalanan lintas negara. Mereka tidak dalam status suspect. Tim KKP dan Dinkes Tanjungpinang telah menemui mereka. Semua diperiksa dan hasilnya tidak menunjukkan demam maupun sesak napas,” ujar Yurianto.

Hingga kemarin, jumlah orang me­ninggal karena terinfeksi virus korona di Tiongkok melampaui 800 jiwa. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengkonfirmasi korban wabah korona telah mencapai 37.198 orang dengan lebih dari 2.600 kasus baru yang dilaporkan.

Jumlah kematian lebih tinggi daripada kasus SARS yang menewaskan 774 orang pada 2002-2003. Virus korona telah menyebar ke dua lusin negara sehingga mendorong bebe­rapa pemerintah melarang ­pelancong dari Tiongkok dan mendesak warga­nya menghindari bepergian ke nega­ra tersebut. (Hym/Cah/Fer/CNA/Ant/X-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik