Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEORANG wartawan dari National Publik Radio (NPR) tidak dimasukan dalam daftar nama kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo ke Ukraina selama sepekan. Pencoretan nama tersebut terkait perseteruan antara Pompoe dan wartawan NPR lainnya.
Asosiasi wartawan yang mewakili para wartawan yang meliput Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan, Senin (27/1) waktu setempat, bahwa pejabat tinggi di Deplu telah mencoret nama Michele Kelemen dari NPR dalam kunjungan kenegaraan Pompea yang dimulai ke Inggris pada Rabu (29/1).
Setelah menyambangi Inggris, Menlu AS akan melanjutkan perjalanan ke Ukraina dan beberapa negara lainnya.
"Kami dapat menyimpulkan bahwa Deplu balas dendam terhadap National Public Radio terkait persetuan dengan wartawan NPR lainnya," kata Asosiasi Wartawan Deplu AS yang memprotes tindakan tersebut.
Sebelumnya, wartawan NPR Mary Louise Kelly melakukan wawancara dengan Pompeo dan menanyakan soal isu Ukraina yang menjadi biang keladi dimakzulkannnya Presiden Donald Trump.
Menurut Kelly, setelah wawancara seorang staf di Deplu AS membawanya ke ruang tamu khusus tanpa diizinkan membawa alat rekaman.
"Setelah lama menunggu dan...dia (Pompeo) berteriak pada saya saat itu dan juga saat wawancara berlangsung," tutur Kelly.
"Dia (Pompeo) tidak suka dengan pertanyaan soal Ukraina," kata Kelly. Saat dengan nada marah, Pompeo justru bertannya balik,"Apakah kamu pikir orang Amerika peduli dengan Ukraina?"
Kelly juga diminta menunjukkan peta tanpa penjelasan di mana posisi Ukraina. Saat itu, Kelly melakukannya tetapi justru Menlu AS mengatakan bahwa yang ditunjuk Kelly adalah Bangladesh.
Tak hanya itu, Menlu AS dituduh telah melontarkan kalimat kasar. Namun Pompeo membantah apa yang telah dilakukannya. (AFP/OL-09)
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Otoritas federal AS resmi membuka penyelidikan terhadap mantan jaksa khusus Jack Smith, terkait dugaan pelanggaran etika pemilu.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump kembali mengecam keras tindakan militer Rusia di Ukraina.
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved