Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Iran Tantang Jika Pesawat Ukraina Jatuh Dihantam Rudal

Haufan Hasyim Salengke
10/1/2020 15:23
Iran Tantang Jika Pesawat Ukraina Jatuh Dihantam Rudal
Tim penyelamat Iran berada di antara serpihan pesawat Ukraina dengan 176 penumpang yang jatuh di dekat Bandara Internasional Tehran, Iran.(AFP)

IRAN menantang saran atau petunjuk internasional yang menyebut pesawat milik Ukraine International Airlines jatuh di Teheran akibat secara keliru ditembak dengan peluru kendali (rudal) Teheran.

Penolakan itu datang menyusul pernyataan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, Kamis (9/1), yang mengatakan ‘banyak’ sumber-sumber intelijen mengindikasikan Iran menembak jatuh pesawat Ukraina setelah lepas landas dari Teheran.

Iran menggambarkan saran tersebut sebagai 'skenario yang meragukan'.

Pemerintah Iran, dalam sebuah pernyataan, mendesak Kanada untuk berbagi informasi setelah Trudeau mengatakan 'banyak' sumber-sumber intelijen menunjukkan Iran menembak jatuh jet Boeing itu setelah lepas landas dari Teheran pada Rabu (8/1) lalu. Insiden tersebut menewaskan semua 176 orang di dalamnya, termasuk 63 Orang Kanada.

Baca juga : AS Tawarkan Negosiasi Serius, Iran tidak Percaya

Kementerian Luar Negeri Iran juga mengundang pabrikan pesawat Amerika Serikat, Boeing, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan tentang kecelakaan itu.

"Semua laporan itu adalah perang psikologis melawan Iran ... semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim wakilnya untuk bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata pernyataan juru bicara pemerintah, Ali Rabiei, kepada AFP.

Seorang pejabat senior Iran juga mengesampingkan tuduhan serangan rudal, dan mengatakan itu tidak masuk akal.

"Beberapa penerbangan internal dan internasional terbang pada saat yang sama di wilayah udara Iran pada ketinggian yang sama 8.000 kaki (2.440 m)," kata Kementerian Transportasi Iran.

"Cerita tentang rudal yang menghantam sebuah pesawat sama sekali tidak benar," imbuh Kementerian Transportasi.

"Rumor seperti itu tidak masuk akal," kata Ali Abedzadeh, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran dan Wakil Menteri Transportasi, dalam pernyataan itu.

Teori Kanada dengan cepat didukung oleh para pemimpin Barat lainnya, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mengatakan semakin banyak bukti mendukung serangan rudal Iran, yang 'mungkin tidak disengaja'.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengindikasikan para pejabat Washington percaya Boeing 737 itu dihantam oleh satu atau lebih rudal Iran sebelum jet mendarat dan meledak di luar Teheran. (AFP/Hym/OL-09)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya