Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Trump Targetkan 52 Situs Penting Iran

Melalusa Susthira K
05/1/2020 11:55
Trump Targetkan 52 Situs Penting Iran
Presiden AS Donald Trump(AFP)

USAI menginstruksikan pembunuhan komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan pihaknya menargetkan 52 situs di Iran. Ia menyebut akan menyerang situs tersebut dengan sangat cepat dan keras jika Iran menyerang personel ataupun aset AS.

Trump mengatakan 52 situs di Iran yang ditargetkan tersebut mewakili jumlah orang AS yang disandera di Kedutaan AS di Teheran, Iran, bertahun-tahun lalu pada akhir 1979.

Dalam cuitannya di Twitter yang membela pembunuhan Qassem Soleimani melalui serangan pesawat nirawak, Trump mengatakan situs-situs yang ditargetkannya itu merupakan penting bagi Iran.

"Pada tingkat yang sangat tinggi dan penting bagi Iran serta budaya Iran. Target-target itu, maupun Iran itu sendiri, akan diserang dengan sangat cepat dan keras,” cicit Trump, Minggu (5/1).

Baca juga: Demonstrasi Menentang Perang dengan Iran Terjadi di Wilayah AS

Ancaman tersebut dilontarkan setelah faksi pro-Iran meningkatkan tekanan pada instalasi AS di seluruh Irak. Sabtu (4/1), dua putaran mortir menghantam sebuah area dekat kedutaan besar AS di Baghdad. Tak hanya itu, dua roket lainnya juga menghantam Pangkalan Udara Al-Balad, tempat pasukan AS dikerahkan.

Militer Irak mengonfirmasi serangan rudal di Baghdad dan di al-Balad serta menyebut tidak ada korban. Militer AS pun mengatakan tidak ada pasukan koalisi yang terluka. Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan tidak ada ancaman spesifik dan kredibel terhadap AS saat ini.

Adapun puluhan ribu warga Irak termasuk Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi, para pemimpin politik dan ulama, menghadiri upacara untuk menghormati wafatnya Soleimani dan para korban lainnya dalam serangan AS pada Sabtu (4/1).

Pembunuhan Soleimani dalam serangan udara AS tersebut memicu kekhawatiran terjadinya perang baru di Timur Tengah. Soleimani digambarkan sebagai orang paling kuat kedua di Iran dan mengawasi intervensi luas Iran dalam perebutan kekuasaan regional.

Selain Soleimani, serangan AS tersebut juga menewaskan Wakil Komandan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) atau Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya