Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERDANA Menteri Pakistan Imran Khan memperingatkan bahwa perselisihan negaranya dengan India menyangkut Kashmir dapat menimbulkan pertumpahan darah. Bahkan meningkat menjadi perang nuklir habis-habisan yang dapat berdampak pada dunia. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya yang berapi-api selama 50 menit di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Jika perang konvensional dimulai antara kedua negara, apa pun bisa terjadi. Tetapi seandainya sebuah negara tujuh kali lebih kecil dari tetangganya dihadapkan pada pilihan. Apakah Anda menyerah, atau Anda memperjuangkan kebebasan Anda sampai mati," ujar Khan, Jumat (27/9)
"Apa yang akan kita lakukan? Saya bertanya pada diri sendiri tentang pertanyaan-pertanyaan ini. Kami akan bertarung, dan ketika sebuah negara bersenjata nuklir bertempur sampai akhir, itu akan memiliki konsekuensi jauh melampaui perbatasan," tandas Khan.
Khan mengatakan India bisa melancarkan pertumpahan darah di wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim. Pemimpin Pakistan berusia 66 tahun itu juga menuduh pasukan India menyiapkan genosida begitu jam malam militer dinaikan.
"Ada 900 ribu tentara di sana, mereka belum datang. Seperti yang dikatakan Narendra Modi, untuk kemakmuran Kashmir, 900 ribu tentara ini, apa yang akan mereka lakukan? Ketika mereka keluar?,” tutur Khan
"Akan ada pertumpahan darah," pungkasnya.
Khan mengatakan bahwa kondisi di Kashmir meradikalisasi generasi baru, dan ia sendiri akan mengangkat senjata atas situasi tersebut. Ia lantas membayangkan dirinya menghadapi situasi yang dihadapi warga Kashmir, mulai dari pengurungan selama lebih dari sebulan hingga pemerkosaan oleh tentara India.
"Apakah saya ingin menjalani penghinaan ini? Apakah saya ingin hidup seperti itu? Saya akan mengambil pistol. Anda memaksa orang. Anda memaksa orang ke dalam radikalisasi," tukas Khan.
Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi yang berpidato lebih dulu, tidak membahas Kashmir secara langsung. Ia justru lebih memilih untuk fokus membahas mengenai kebijakan dalam negerinya, seperti pembangunan dan sanitasi. Namun ia sedikit menyinggung perihal penentangannya atas terorisme, yang berarti Pakistan.
"Kami memiliki negara yang tidak memberi perang kepada dunia, tetapi pesan perdamaian dari Buddha. Dan itulah alasan mengapa suara kami menentang terorisme, untuk memperingatkan dunia tentang lingkaran kejahatan ini," tutur Modi.
Sementara pidato-pidato itu digulirkan, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung PBB untuk berdemonstrasi. Sekelompok demonstran mendukung Modi, sementara yang lainnnya menentang pengekangan di Kashmir.
"Bebaskan Kashmir, Akhiri Pengepungan," tulis spanduk demonstran pro-Pakistan.
Sementara di sisi pendukung Modi, pengunjuk rasa mengangkat poster yang menyebut pemimpin India sebagai pemimpin yang visioner.
"Pakistan, bagaimana dengan minoritas Anda?" tulisnya.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Kepala PBB Stephane Dujarric, mengungkapkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres prihatin menyangkut Kashmir, baik secara publik maupun pribadi. Dan ia lebih menyukai jalan dialog.
baca juga: Wapres Bantah Bahas Papua di Sidang PBB
"Dia tentu saja tetap sangat khawatir tentang kemungkinan eskalasi antara Pakistan dan India atas situasi di Kashmir," ujar Dujarric.
Sementara itu, Pasukan keamanan di ibukota Srinagar, memberlakukan pembatasan baru yang keras karena khawatir munculnya demonstrasi seputar pidato di Majelis Umum PBB di New York. Mereka mendirikan barikade beton dan kawat berduri sementara pasukan mengenakan peralatan anti peluru menjaga jalan-jalan, Jumat (27/9). (AFP/OL-3)
Jasad seorang pria ditemukan hampir 3 dekade, dalam kondisi nyaris utuh di sebuah gletser yang mencair di Kohistan, Pakistan.
PERDANA Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan negaranya mengecam keras penyerbuan terbaru ke Masjid Al-Aqsa oleh sejumlah pejabat Israel bersama kelompok pemukim.
Menurut laporan otopsi dari Dokter Bedah Kepolisian Karachi, Dr. Summaiya Syed, tubuh Humaira telah membusuk lebih dari sebulan.
Berdasarkan laporan forensik dan digital yang dilansir Arab News, Sabtu (12/7) polisi memperkirakan Humaira meninggal sekitar sembilan bulan lalu, yakni sejak Oktober 2024
Jumlah korban tewas dari runtuhnya gedung lima lantai di Karachi, Pakistan bertambah menjadi 14 orang dan 13 lainnya mengalami luka.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Sebanyak 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah banjir bandang disertai lumpur terjadi di Kashmir.
Donald Trump resmi mengeluarkan perintah tarif tambahan sebesar 25% terhadap India. Hal itu sebagai sanksi atas pembelian minyak dari Rusia.
India tampil lebih dominan dan sempat beberapa kali mengancam gawang Indonesia.
Sedikitnya empat orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang saat banjir bandang menerjang Uttarakhand India.
Puluhan orang diduga tejebak usai banjir bandang di Uttarkashi, India.
India mengecam keras langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa yang dianggap sengaja menargetkan negara tersebut karena membeli minyak dari Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved