Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
GEMPA bumi kuat melanda kota metropolitan Istanbul, Turki, Kamis (26/9), menurut Presidensi Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki.
AFAD mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 yang berpusat di Laut Marmara terjadi pukul 13.59 waktu setempat.
Gempa bumi, di lepas Distrik Silivri, terjadi pada kedalaman 6,99 kilometer (4,3 mil), sekitar 22 km dari Silivri. Wilayah itu juga diguncang sejumlah gempa susulan, menurut Anadolu Agency (AA).
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 juga mengguncang Istanbul sebelumnya hari ini, pukul 10.32 waktu setempat, kata AFAD. Episentrum gempa berada di Laut Marmara.
Pada Selasa (24/9), gempa berkekuatan magnitudo 4,6 skala Richter juga menghantam Silivri, menurut AFAD.
Baca juga: AS-Jepang Teken Kesepakatan Dagang Tahap Pertama
Selain Istanbul, kota terpadat di Turki, gempa juga terasa di daerah perkotaan terdekat seperti Kocaeli, Sakarya, Tekirdag, Edirne, dan Kirklareli.
Gubernur Istanbul mengatakan sekolah dasar dan menengah telah ditangguhkan sementara hari ini karena gempa, sementara belum ada laporan kerusakan.
Gempa susulan dapat menciptakan energi yang akan menghancurkan kerak bumi, kata Kerem Kinik, Kepala Bulan Sabit Merah Turki, di Twitter.
Kinik mendesak warga untuk meninggalkan rumah mereka yang rusak dan berisiko untuk ditinggali. Bangunan yang didirikan sebelum 1999 menghadapi risiko pembongkaran, ia memperingatkan. (OL-1)
Peran penting Turki dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan upaya mencapai gencatan senjata.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved