Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Israel Hancurkan Rumah-Rumah Palestina di Yerusalem

Ihfa Firdausya
22/7/2019 20:30
Israel Hancurkan Rumah-Rumah Palestina di Yerusalem
Israel mulai menghancurkan sejumlah rumah Palestina yang dianggap ilegal(AFP)

ISRAEL mulai menghancurkan sejumlah rumah Palestina yang dianggap ilegal di selatan Yerusalem, Senin (22/7) pagi, menurut seorang wartawan AFP. Langkah ini telah menarik perhatian internasional.

Lusinan polisi dan militer Israel menutup setidaknya empat bangunan di daerah Sur Baher. Lokasi tersebut berada dekat penghalang keamanan Israel yang memotong Tepi Barat yang diduduki Senin (22/7) pagi.

Kemudian, sebuah buldoser mulai menghancurkan bangunan dua lantai yang dibangun sebagian.

Wartawan dicegah untuk menggapai daerah itu. Sementara warga dan para aktivis diseret keluar rumah.

Seorang pria berteriak, "Aku ingin mati di sini", setelah dipaksa keluar.

Bangunan-bangunan itu dekat dengan tembok pemisah Israel yang memotong Tepi Barat yang diduduki. Negara Yahudi itu mengatakan bahwa mereka membangun terlalu dekat dengan tembok.

Palestina menuduh Israel menggunakan petugas keamanan untuk memaksa mereka keluar dari daerah itu. Ini juga dianggap bagian dari upaya jangka panjang memperluas permukiman dan jalan yang menghubungkan kedua wilayah.

Mereka juga menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan terletak di daerah yang seharusnya berada di bawah kendali sipil Otoritas Palestina. Hal ini berdasarkan perjanjian antara pemerintah Palestina dan Israel.

Ismail Abadiyeh, seorang warga setempat, mengatakan mereka akan kehilangan tempat tinggal.

"Kami akan berada di jalan," tuturnya kepada AFP.

Tentara dan polisi Israel tidak segera berkomentar.


Baca juga: Kerusuhan kembali Memuncak di Hong Kong


Pada 18 Juni, warga menerima pemberitahuan dari otoritas Israel tentang niat mereka menghancurkan rumah-rumah itu. Banyak di antaranya masih dalam pembangunan.

Menurut badan urusan kemanusiaan PBB, OCHA, keputusan tersebut membuat 10 bangunan yang sudah atau sedang dibangun, termasuk sekitar 70 apartemen, dihancurkan.

Menurut PBB, pembongkaran akan menyebabkan 17 orang mengungsi dan 350 lainnya terkena dampak.

Diplomat-diplomat Uni Eropa baru-baru ini mengunjungi daerah itu. PBB juga telah meminta Israel untuk membatalkan rencana pembongkaran.

Warga khawatir 100 bangunan lain di daerah itu berisiko mengalami hal yang sama dalam waktu dekat.

Selama ini, warga Palestina sangat kesulitan menerima izin konstruksi dari pihak berwenang Israel di daerah-daerah yang dikendalikan mereka. Warga Palestina dan aktivis HAM mengatakan bahwa kekurangan perumahan telah terjadi.

Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967. Israel mencaplok Yerusalem Timur dalam suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Israel mulai membangun penghalang selama intifadah (pemberontakan) kedua Palestina yang berdarah pada awal 2000-an. Orang-orang Palestina menyebutnya sebagai 'tembok apartheid'. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya