PM Inggris Bahas Soal Penyitaan Kapal Inggris oleh Otoritas Iran

Ihfa Firdausya
22/7/2019 14:14
PM Inggris Bahas Soal Penyitaan Kapal Inggris oleh Otoritas Iran
Kapal Garda Revolusi Iran tionary Guards berpatroli dekat kapal tanker Inggris Stena Impero yang ditangkap.(Hasan Shirvani / MIZAN NEWS AGENCY / AFP)

Perdana Menteri  (PM) Inggris Theresa May akan mengadakan pertemuan komite darurat Inggris, Senin (22/7). Pertemuan itu bertujuan untuk membahas penyitaan kapal tanker Inggris oleh Iran pada Jumat (19/7) lalu. Pertemuan itu mencakup menteri, kepala keamanan, intelijen, dan militer Inggris.

Sebelumnya pada Minggu (21/7) malam, stasiun televisi berbahasa Inggris asal Iran, Press TV, menyiarkan video dari geladak kapal Inggris yang disita. Petugas Iran yang menangkap kapal mengibarkan bendera Iran.

"Pasukan IRGC (Korps Garda Revolusi Iran) berhasil menggiring kapal tanker ke pantai Iran meskipun ada gangguan kapal perang Inggris," kata sebuah telegrap berita di saluran tersebut.

Sementara itu, Iran memperingatkan bahwa nasib kapal tanker berbendera Inggris yang direbutnya di Teluk tergantung pada investigasi.

Otoritas Iran menyita kapal Stena Impero dengan 23 anggota awak dari pelabuhan Bandar Abbas. Korps Pengawal Revolusi Islam menangkapnya Jumat (19/7) di Selat Hormuz yang kerap terjadi gesekan masalah .

Iran menuduh kapal tanker Inggris mengabaikan panggilan darurat dan mematikan transpondernya setelah menabrak kapal nelayan. Awak kapal terdiri dari 18 orang India termasuk kapten, tiga orang Rusia, seorang Latvia, dan seorang Filipina.

"Semua dari mereka dalam keadaan sehat ... berlabuh di tempat yang aman," kata Allah-Morad Afifipoor dari pelabuhan Provinsi Hormozgan, Iran.

Seorang perwakilan Inggris untuk Persertikatan Bangsa Bangsa (PBBP menolak peristiwa versi Iran. Ia menuduh Teheran melakukan 'campur tangan ilegal'. Ia juga mengatakan tidak ada bukti tabrakan.

Dalam sepucuk surat kepada Dewan Keamanan PBB, kuasa hukum Inggris Jonathan Allen menulis bahwa kapal mereka berada di perairan Oman dengan transponder yang menyala ketika didekati.

'Kapal itu menggunakan hak sah untuk transit di selat internasional,' tulisnya.

Sebelumnya, Inggris memanggil kuasa hukum Iran pada Sabtu (20/7) guna mendesak negaranya mengurangi ketegangan dan melepaskan kapal tanker itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan penyitaan itu menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa Iran mungkin memilih jalur berbahaya dari ketidakstabilan dan perilaku ilegal.

Hunt juga telah berbicara dengan rekan-rekannya dari Perancis dan Jerman mengenai hal ini, Minggu (21/17). Mereka sepakat bahwa keamanan kapal-kapal yang melintasi Selat adalah prioritas bagi negara-negara Eropa.

Ketegangan di Teluk telah meningkat sejak Mei lalu. Ketegangan tersebut dimulai ketika AS meningkatkan kehadiran militernya di wilayah itu sebagai tanggapan atas indikasi ancaman dari pasukan rezim Iran. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya