Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Trump Dikecam karena Cicitan Rasisme

Tesa Oktiana Surbakti
15/7/2019 23:45
Trump Dikecam karena Cicitan Rasisme
Donald Trump menyerang anggota Kongres AS perempuan dari Partai Demokrat yang progresif.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, menyerang anggota Kongres AS perempuan dari Partai Demokrat yang progresif. Dalam pernyataannya, Trump meminta beberapa anggota Kongres tersebut untuk pulang ke kampung halamannya. Pandangan orang nomor satu di 'Negeri Paman Sam' yang menyinggung isu ras dan imigran itu segera menuai kecaman.

Pada Minggu (14/7), melalui cicitannya di Twitter, Trump menyinggung 'anggota kongres perempuan Partai Demokrat yang progresif'. Dia mengeluarkan komentar yang tampaknya mengarah pada sekelompok perempuan yang relatif muda, namun liberal dan bersuara lantang.

Kelompok itu disebut baru pertama kali menjadi anggota parlemen. Di antaranya Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, Ilhan Omar dari Minnesota, Rashida Tlaib dari Michigan, dan Ayanna Pressley dari Massachusetts.

"Aslinya mereka berasal dari negara yang pemerintahannya merupakan bencana terburuk, paling korup, dan tidak kompeten dalam hal apa pun di dunia," bunyi cicitan Trump.

Tidak sampai di situ, suami dari Melania Trump itu terus melancarkan serangan yang bernada menuduh. "Mengapa mereka tidak kembali (ke daerah asal) dan berkontribusi untuk memperbaiki tempat yang benar-benar hancur dan penuh kejahatan. Setelah itu, mereka bisa kembali dan tunjukkan kepada kita bagaimana hal itu harus dilakukan," pungkas Trump.

Lahir di Detroit, Tlaib merupakan warga AS keturunan Palestina yang pertama kali terpilih sebagai anggota Kongres. Sementara itu, Omar yang merupakan imigran asal Somalia, menjadi perempuan muslim berkulit hitam pertama yang mengisi kursi parlemen.

Adapun Ocasio-Cortez, yang lahir di New York, merupakan perempuan berdarah Puerto Riko. Sebaliknya, Pressley yang lahir di Cincinnati, merupakan warga Afrika-Amerika pertama dari Massachusetts yang berhasil menembus Kongres.

Kecaman

Keempat anggota Kongres perempuan itu tidak tinggal diam. Mereka merespons pernyataan Trump melalui jejaring sosial. "Saya berjuang melawan korupsi di negara kami. Saya melakukannya setiap hari, ketika saya meminta administrator Anda bertanggung jawab, dalam posisi sebagai anggota Kongres AS," tegas Tlaib dalam cuitannya.

"Inilah bentuk rasisme. Kami adalah demokrasi," bunyi cuitan Pressley yang menangkap layar cuitan Trump.

Kritikan mereka terhadap Trump mendapat dukungan dari calon presiden dan para petinggi Partai Demokrat, yang memegang kursi mayoritas Dewan Perwakilan Rakyat.

"Rasisme dan xenofobia tidak mempunyai tempat di AS," ujar mantan Wakil Presiden, Joe Biden, calon utama Partai Demokrat untuk pemilihan presiden 2020.

Senator Elizabeth Warren memandang pernyataan Trump merupakan serangan rasis dan xenofobia terhadap anggota Kongres perempuan dari Partai Demokrat. Adapun Senator Kamala Harris menekankan serangan Trump sangat tidak mencerminkan AS.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga bersuara. "Saya menolak komentar xenofobia @realDonaldTrump yang dapat memecah belah bangsa," tegas Pelosi.

Kecaman juga datang dari tokoh politik di luar AS. Perdana Menteri Inggris Theresa May kemarin menyebut pernyataan Trump itu sama sekali tidak bisa diterima.

"Bahasa yang digunakan Trump terhadap para perempuan itu tidak bisa diterima," kata juru bicara May.

Hubungan May dan Trump memang kurang baik setelah bocornya nota diplomatik utusan Inggris di Washington yang mengecam Trump. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya