Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Komentar Rasis Trump Tuai Kecaman dari Kongres

Tesa Oktiana Surbakti
15/7/2019 19:37
Komentar Rasis Trump Tuai Kecaman dari Kongres
Presiden AS Donald Trump(AFP/BRENDAN SMIALOWSKI )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan rasis yang menyingung imigran. Lewat akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump, Trump menyerang anggota Kongres AS perempuan dari Partai Demokrat yang progresif. Dalam pernyataannya, Trump meminta beberapa anggota Kongres tersebut untuk pulang ke kampung halamannya.

Pernyataan itu mengundang ombak kecaman dari pelbagai anggota kongres AS serta masyarakat luas. Bakal calon presiden AS Joe Biden mengatakan,"Rasisme dan xenofobia tidak mempunyai tempat di AS."

Senator dari Partai Demokrat Elizabeth Warren memandang pernyataan Trump adalah serangan rasis dan xenofobia terhadap anggota Kongres perempuan dari Partai Demokrat. Sementara, Senator Kamala Harris menekankan serangan Trump sangat tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika.

Baca juga: Iran Tegaskan Siap Berdialog dengan AS

Ketua DPR Nancy Pelosi yang selama ini bersikap kurang bersahabat terhadap anggota-anggota kongres asal Demokrat yang vokal dan liberal, kali ini bersikap membela koleganya.

"Saya menolak komentar xenofobia @realDonaldTrump yang dapat memecah belah bangsa. Pernyataan Trump menghidupkan kembali agenda "Make America Great Again" yang selalu mengutamakan kulit putih," tegas Pelosi membalas komentar Trump di Twitter.

Cuitan Trum memang tidak menyebut nama, tapi publik mudah mengetahui jika anggota kongres yang dimaksud ialah lexandria Ocasio-Cortez dari New York, Ilhan Omar dari Minnesota, Rashida Tlaib dari Michigan dan Ayanna Pressley dari Massachusetts. Lahir di Detroit, Tlaib adalah warga AS keturunan Palestina yang pertama kali terpilih sebagai anggota Kongres. Sementara itu, Omar yang merupakan imigran asal Somalia, menjadi perempuan Muslim berkulit hitam pertama yang mengisi kursi parlemen.

Adapun Ocasio-Cortez, yang lahir di New York, adalah perempuan berdarah Puerto Rico. Sedangkan Pressley yang lahir di Cincinnati, merupakan warga Afrika-Amerika pertama dari Massachusetts yang berhasil menembus Kongres. Keempat anggota Kongres perempuan tidak tinggal diam. Mereka merespons pernyataan Trump melalui jejaring sosial.

Suami Melania Trump itu memiliki rekam jejak panjang sebagai penebar peryataan beraroma SARA. Ia merupakan pendorong teori konspirasi "birther", bahwa Barack Obama tidak dilahirkan di tanah AS. Menurutnya, secara hukum Obama tidak dapat menjadi presiden. Tahun lalu, sang presiden diketahui menyebut negara-negara di Afrika jatuh miskin, sekaligus menyoroti invasi imigran..

"Mengapa mereka tidak kembali (ke daerah asal) dan berkontribusi untuk memperbaiki tempat yang benar-benar hancur dan penuh kejahatan. Setelah itu, mereka bisa kembali dan tunjukkan kepada kita bagaimana hal itu harus dilakukan," cuit Trump. (AFP/OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik