Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Teroris Serang Hotel di Somalia Tewaskan 26 Orang

Media Indonesia
14/7/2019 09:00
Teroris Serang Hotel di Somalia Tewaskan 26 Orang
Hotel Medina terlihat hancur setelah pengebom bunuh diri menabrakan kendaraan yang penuh bahan peledak ke hotel itu di Kismayo, Somalia.(AFP/STRINGER )

PENYERANGAN sebuah hotel di Kismayo, Somalia, menewaskan setidaknya 26 orang dan melukai 56 orang dari berbagai negara. Kelompok islamis Al Shabaab mengaku bertanggung jawab terhadap serangan yang terjadi pada Jumat (12/7) itu.

Pihak berwenang dan saksi mata mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil berisi bahan peledak ke Hotel Asasey di Kismayo. Beberapa pria bersenjata menyerbu masuk beberapa saat kemudian.

Pengepungan berlangsung selama hampir 12 jam dan berakhir pada Sabtu pagi setelah petugas menembak mati semua militan. “Tiga orang Kenya, 3 orang Tanzania, 2 orang Amerika, 1 orang ­Inggris, dan 1 orang Kanada termasuk di antara 26 orang yang tewas dalam serangan itu,” kata Presiden Ahmed Mohamed Islam dari ­wilayah semiotonomi Jubaland.

Politisi daerah dan tetua klan tengah mendiskusikan pemilihan daerah yang akan datang di hotel itu pada saat serangan. Pejabat keamanan Abdi Dhuhul mengatakan seorang mantan menteri administrasi lokal dan seorang anggota parlemen termasuk di antara korban yang tewas.

“Pasukan keamanan sekarang memegang kendali dan teroris terakhir ditembak dan dibunuh”, kata Mohamed Abdiweli, seorang pejabat keamanan.

Dalam sebuah pernyataan, Al Shabaab mengklaim serangan itu dan menyebutnya sebagai serang-an martir.

“Para pejuang Mujahidin melakukan serangan martir di salah satu hotel yang mengakomodasi para pejabat murtad dari pemerintahan Jubaland,” demikian statemen Al Shabaab.

Para saksi mata mengatakan di antara mereka yang terbunuh ialah seorang aktivis media sosial yang terkenal dan jurnalis lokal. Mereka ialah Hodan Naleyah dari Integration TV dan Mohamed Sahal Omar dari SBC TV. Jama Fariid, suami Naleyah, juga tewas dalam peristiwa itu.

“Kerabat wartawan lokal Mohamed Sahal mengonfirmasi kematian dan saya menemukan aktivis media sosial Hodan Naleyeh dan suaminya juga tewas dalam ledakan itu,” kata saksi Ahmed Farhan.

“Ini ialah hari yang sangat menyedihkan bagi wartawan Somalia,” kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Ahmed Mumin.

Sebagian besar mereka yang tinggal di hotel ialah politikus dan pedagang menjelang pemilihan regional mendatang.

Pejuang Shabaab telah berjuang selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah Somalia.

Pada 2010, Shabaab menyatakan kesetiaan mereka kepada Al-Qaeda. Al Shabaab terusir dari Kismayo pada 2012 dan kota pelabuhan itu relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, mereka tetap memegang kendali atas daerah perdesaan yang luas di negara itu dan terus melakukan perang gerilya melawan pihak berwenang.

Kismayo ialah ibu kota niaga Jubbaland, wilayah di selatan Somalia yang sebagian masih dikuasai oleh Al Shabaab.

Kota itu menjadi sumber pendapatan terbesar Al Shabaab, yakni mereka menerapkan pajak, komisi dari ekspor batu bara dan senjata, serta impor produk ilegal. (AFP/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya