Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PUTRI Hassa binti Salman, putri Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al Saud, akan diadili di Prancis. Dia dituduh memerintahkan pengawalnya memukuli seorang pekerja.
Kasus terhadap sang putri bermula dari dugaan serangan yang dilakukannya di apartemen Ave Foch, Paris pada September 2016. Dia akan diadili pada 9 Juli mendatang.
Dilansir dari News.com.au, Kamis (13/6), korban mengatakan dia disewa untuk melakukan pekerjaan perbaikan di apartemen Putri Hassa. Namun, sang putri marah saat dia mengambil foto dan menuduh pekerja itu ingin menjualnya ke media.
Pekerja berusia sekitar 40-an itu mengatakan sang putri memerintahkan pengawal untuk memukulinya.
"Bunuh dia, anjing, dia tidak pantas hidup," teriak sang putri, seperti dilaporkan Majalah Le Point.
Baca juga: Lukisan Termahal di Dunia Ada di Kapal Mewah Pangeran Arab Saudi
Pekerja tersebut mengatakan dia dipukul di wajah, tangannya diikat dan dipaksa mencium kaki sang putri selama berjam-jam. Alat-alatnya bahkan disita sebelum dia diizinkan pergi.
Pengawal Putri Hassa yang memukul pekerja tersebut telah didakwa pada 1 Oktober 2016 dengan tuduhan kekerasan bersenjata, pencurian, mengeluarkan ancaman kematian, dan menahan seseorang di luar kehendak mereka.
Putri Hassa kemungkinan akan absen dari persidangan. Pasalnya, dia belum ditangkap berdasarkan surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan pada 2017.
Putri Hassa merupakan saudara perempuan putra mahkota Pangeran Mohammed, salah satu pemimpin paling kuat di Timur Tengah.
Kasus hukum yang menimpa keluarga kerajaan Arab Saudi di Prancis bukan sekali ini terjadi.
Sebelumnya, pada 2013, otoritas Prancis memerintahkan penyitaan aset dari Putri Maha al-Sudairi, istri Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Nayef bin Abdulaziz. (Medcom/OL-2)
Pengantin perempuan tewas ditembak usai meninggalkan pesta pernikahan di desa Goult, Prancis.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan harapannya agar Prancis menentang campur tangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan kemenangan tersebut, Spanyol akan menantang Portugal, juara Nations League 2019 dalam perebutan trofi tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved