Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Korut Minta AS Kembalikan Kapal

Mediaindonesia
15/5/2019 07:20
 Korut Minta AS Kembalikan Kapal
kapal M/V Wise Honest(AFP)

KOREA Utara menuntut pengembalian kapal kargo yang disita Amerika Serikat (AS) pekan lalu karena dianggap AS melanggar sanksi internasional. Kendati demikian, tindakan AS juga dinilai melawan ketentuan hukum dan melewati batas.

Pada Jumat (10/5), Departemen Kehakiman AS menyatakan telah mengambil alih kapal angkut berukuran besar, M/V Wise Honest. Kapal itu sebelumnya pernah ditahan otoritas Indonesia, mengacu kegiatan pelanggaran sanksi yang dijalani AS.

Kasus penahanan kapal kargo Korea Utara oleh otoritas AS merupakan kali pertama. Setelah beberapa tahun dijalani sembunyi-sembunyi, yakni pengirim barang asal Korea Utara sengaja menyamarkan kapal. Mereka juga menggunakan bendera palsu dan mematikan transponder agar tidak terdeteksi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menekankan pihaknya mengecam tindakan AS tersebut.

Penangkapan kapal milik Korea Utara dianggap merusak semangat pernyataan bersama yang ditandatangani Pemimpin Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan puncak di Singapura tahun lalu.

"AS melakukan tindakan yang melanggar hukum. Keterlaluan sekali karena merampas kapal kargo kami. Bahkan, AS mengaitkan kapal tersebut dengan resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB," tutur juru bicara melalui pernyataan yang dirilis kantor berita KCNA.

Pemerintah Korea Utara meyakini penahanan tersebut merupakan upaya AS dalam membuat Pyongyang bertekut lutut dalam tekanan maksimum. "AS harus memikirkan konsekuensi negatif yang mungkin bisa terjadi pada perkembangan masa depan. Mereka seharusnya segera mengembalikan kapal kami," tegas pernyataan juru bicara.

Korea Utara mendapat sanksi di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB terkait dengan program nuklir dan rudal. Meski Korea Utara sempat mencabut beberapa tuntutan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) putaran kedua di Hanoi, pertemuan bilateral dengan AS itu berakhir tanpa kesepakatan.

Pengumuman penahanan kapal oleh otoritas AS mengemuka di tengah ketegangan uji coba peluncuran rudal jarak pendek Pyongyang pekan lalu. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik