Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DETASEMEN Khusus Anti Teror 88 Polri mendalami keterkaitan terduga teroris warga negara Indonesia (WNI) yang diduga merencanakan pembunuhan sekaligus serangan di Malaysia, Senin (13/5), dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.
"Densus 88 masih mendalami apakah yang bersangkutan memiliki keterkaitan jaringan dengan JAD yang ada di Indonesia, masih didalami," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/5).
Terduga teroris WNI itu disebutnya masih ditangani unit E8 Polisi Diraja Malaysia, yakni unit yang menangani kasus dugaan serangan aksi terorisme.
Barang bukti yang diamankan sementara dari WNI oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di antaranya ialah alat komunikasi gawai serta identitas. Sementara untuk bahan peledak tidak ditemukan dan masih dalam pengembangan PDRM.
Identitas berupa paspor milik WNI yang masuk ke Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) itu masih dipelajari. Beberapa dokumen lain disebutnya juga masih didalami.
Baca juga: Terduga Teroris Medan Dikenal sebagai Pedagang Sayur yang Ramah
"Saat ini dari KBRI dan Senior Liaison Officer (SLO) melakukan pendampingan setiap warga negara yang memiliki permasalahan hukum di
Malaysia," tutur Dedi.
Adapun Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi penangkapan empat orang terduga teroris, yang salah satunya diduga WNI, oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) pada Senin (13/5).
"PDRM telah mengeluarkan rilis mengenai penangkapan empat orang terduga radikalisme atau terorisme. Dari keempat orang tersebut, terdapat seorang yang diduga WNI," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan singkat, Selasa.
Menurut Iqbal, KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran kepada PDRM untuk melakukan verifikasi dokumen dan kewarganegaraan terduga teroris itu.
Selain WNI, terduga teroris terdiri dari seorang warga Malaysia dan dua orang etnis Rohingya. Keempat orang tersebut ditangkap oleh PDRM dalam rentang 5-7 Mei 2019 karena merencanakan pembunuhan dan serangan teror skala besar di Klang. (OL-1)
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh mengingatkan pemerintah untuk tak mengikuti klaim Malaysia terkait Blok Ambalat. Malaysia menyebut Blok Ambalat sebagai Laut Sulawesi.
ANGGOTA Komisi I DPR RI Amelia Anggraini meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas menyusul sikap pemerintah Malaysia yang menyebut Blok Ambalat sebagai Laut Sulawesi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan pemerintah Indonesia akan memilih jalur diplomasi dalam menyelasaikan sengketa Laut Ambalat yang diklaim pemerintah Malaysia.
PRESIDEN Prabowo Subianto merespons ihwal Malaysia yang menggunakan istilah Laut Sulawesi ketimbang Laut Ambalat untuk perairan Blok ND6 dan ND7.
Malaysia menyebut wilayah maritim yang mencakup Blok ND6 dan ND7, yang terletak di dalam Peta Baru Malaysia 1979, sebagai Laut Sulawesi, dan bukan sebagai "Ambalat".
KESEPAKATAN damai antara Thailand dan Kamboja akhirnya tercapai dalam perundingan yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved