Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Trump Sebut Kesepakatan AS-Tiongkok Segera Terwujud

Antara
26/2/2019 10:14
Trump Sebut Kesepakatan AS-Tiongkok Segera Terwujud
(AFP/FRED DUFOUR)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Senin (25/2) bahwa ia mungkin akan segera menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping jika negara-negara mereka dapat menjembatani perbedaan yang tersisa, dengan mengatakan negosiator "sangat, sangat dekat" mencapai sebuah kesepakatan.

Pasar menguat setelah Trump mengatakan pada Minggu (24/2) bahwa ia akan menunda kenaikan tarif bea masuk pada US$200 miliar barang-barang Tiongkok dan memperpanjang batas waktu 1 Maret untuk kesepakatan.

Keputusan Trump menghindari eskalasi lain dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, yang telah merugikan kedua negara miliaran dolar AS dan mengguncang pasar keuangan global.

Washington menuntut Beijing mengubah cara mereka melakukan bisnis dengan Amerika Serikat, menuntut lebih banyak akses bagi perusahaan-perusahaan AS, penegakan perlindungan kekayaan intelektual, dan diakhirinya subsidi industri.

"Kami akan mengadakan KTT lagi, kami akan mengadakan KTT penandatanganan," Trump mengatakan pada pertemuan para gubernur AS pada Senin (25/2).

"Jadi semoga, kita bisa menyelesaikannya. Tapi kita sudah sangat, sangat dekat," kata Trump, yang kemudian pergi ke Vietnam untuk pertemuan puncak kedua dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Perunding AS dan Tiongkok bertemu di Washington sepanjang akhir pekan, berupaya mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri pertarungan tarif yang dimulai pada pertengahan 2018.

Trump mengutip kemajuan dalam pembicaraan sebagai alasan untuk tidak menaikkan tarif lebih lanjut untuk barang-barang Tiongkok. Dia juga membunyikan nada peringatan, ketika dia mengatakan kesepakatan "bisa terjadi segera, atau mungkin tidak terjadi sama sekali." Masih belum jelas berapa lama kenaikan tarif akan ditunda. 

Seorang juru bicara Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa agensi tersebut tidak memiliki pengumuman saat ini selain pernyataan presiden.

Para negosiator masih berjuang untuk mengatasi perbedaan tentang mekanisme untuk memastikan bahwa Tiongkok memenuhi setiap janji yang dibuatnya sebagai bagian dari kesepakatan. Washington menginginkan adanya mekanisme penegakan hukum dalam kesepakatan itu.

 

Baca juga: Trump Tunda Penaikan Tarif Baru Komoditas Tiongkok

 

Dengan asumsi kemajuan tambahan dibuat di kedua sisi, Trump mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan Xi di Mar-a-Lago di Florida.

Trump mengatakan kepada para gubernur "sepertinya" negosiator Tiongkok akan segera kembali untuk melanjutkan pekerjaan menuju kesepakatan.

Pembicaraan selama akhir pekan dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He ditangani oleh tim kecil perunding tingkat atas, termasuk Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, kata seorang sumber yang telah diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut.

Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan pada Senin (25/2) bahwa sejumlah masalah pertanian sedang dibahas dalam pembicaraan perdagangan, termasuk akses unggas, masalah ekspor daging sapi, makanan biji-bijian, etanol, dan pakan ternak yang dikenal sebagai "distillers grains".

"Saya pikir itu pertanda baik bahwa Tiongkok memperpanjang masa tinggal mereka," kata Perdue kepada wartawan, Senin (25/2).

Dia mengatakan dia mengerti diskusi-diskusi memasuki masalah "seluk-beluk" dan bahwa wakil perdana menteri Tiongkok "terlibat langsung dalam negosiasi baris-demi-baris atas masalah ini, termasuk pertanian." 

Namun Perdue mencatat Amerika Serikat tidak akan "dibeli" dan pembelian itu sendiri tidak cukup.

Pada Senin (25/2) pagi, Trump menulis dalam tweet: "Kesepakatan Perdagangan Tiongkok (dan banyak lagi) dalam tahap lanjut. Hubungan antara kedua negara kami sangat kuat. Karena itu saya setuju untuk menunda kenaikan tarif AS. Mari lihat apa yang terjadi?" (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik