Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kejahatan Siber Meningkat Selama Pendemi

Caksono
05/7/2020 07:00
Kejahatan Siber Meningkat Selama Pendemi
Infografis Jeda(MI Ebet)

>>> klik gambar untuk infografis lebih besar <<<

PANDEMI covid-19 secara tak langsung memaksa orang-orang untuk tetap berada di rumah dan lebih sering menggunakan internet, baik untuk belajar, bekerja, maupun belanja. Sayangnya, tetap di rumah tidak membuat orang aman dari dampak korona, termasuk di dunia maya.
    Penyebabnya, para penjahat siber memanfaatkan kecemasan yang disebabkan covid-19 untuk melakukan berbagai serangan, seperti malware pengumpulan data, ransomware, penipuan online, dan yang paling umum, yaitu phishing.

 

Baca Juga: Pengendalian Transportasi untuk Mencegah Penyebaran Covid-19


    Berdasarkan data dari Google, serangan phising yang memanfaatkan konten bertema covid-19 ini marak muncul sejak Januari 2020 dengan jumlah sekitar 149 ribu dan menjadi hampir dua kali lipat pada Februari, 293 ribu, dan pada Maret sudah mencapai 522 ribu. Data lain dari Trend Micro juga menunjukkan peningkatan yang serupa. Bahkan, pada Maret, jumlah phising menurut Trend Micro mencapai hampir sejuta kasus, dengan berbagai media
penyaluran, semisal berkas dokumen, web palsu, dan yang paling banyak melalui e-mail.
    Data yang dapat dicuri tersebut kemudian digunakan untuk tujuan jahat yang berbeda, termasuk
mengakses rekening bank dan memeras korban dalam pertukaran tebusan, seperti yang terjadi pada 2017 ketika banyak perusahaan terkena ransomware Wannacry.
    Sementara itu, di Indonesia, peningkatan serangan siber selama pandemi juga terjadi. Berdasarkan data yang dirilis Patrolisiber.id pada Januari hingga
pertengahan Juni 2020, jumlah kejahatan siber yang dilaporkan ialah 2.259 kasus dengan 527 kasus selesai. Platfrom yang paling banyak digunakan untuk melakukan kejahatan tersebut ialah Whatsapp dengan 1.874 kasus, diikuti Instagram (1.781), dan Facebook (854).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Caksono
Berita Lainnya