Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DITEMUKAN pada tahun 1930, Pluto telah lama dianggap sebagai planet kesembilan di tata surya kita. Namun, pada 24 Agustus 2006, setelah penemuan planet serupa yang lebih dalam di Sabuk Kuiper, Pluto tak lagi dianggap sebagai planet dan dipindahkan menjadi Planet Katai oleh International Astronomical Union (IAU).
Menurut IAU tahun 2006, Planet Katai didefinisikan sebagai benda langit yang mengelilingi Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk bulatan, namun tidak memiliki gravitasi yang cukup untuk membersihkan daerah di sekitar orbitnya. Pluto diklasifikasikan sebagai Planet Katai karena letaknya di wilayah Trans-Neptunus, di mana banyak objek lain berbagi orbitnya.
Dengan diameter sekitar 2.200 kilometer, ukuran Pluto kira-kira separuh dari lebar Amerika Serikat. Planet Katai ini terletak sangat jauh dari Matahari, yaitu sekitar 6,6 miliar kilometer, dan memiliki atmosfer tipis yang didominasi oleh nitrogen, metana, serta karbon monoksida. Suhu permukaannya yang sangat dingin, rata-rata -232°C (-387°F), tidak memungkinkan untuk menopang kehidupan.
Pluto dikelilingi lima bulan, dengan Charon sebagai yang terbesar. Ukuran Charon yang hampir setengah dari Pluto membuat sistem mereka sering dijuluki sebagai sistem "planet ganda".
Para anggota IAU memutuskan bahwa syarat sebuah planet dalam Tata Surya adalah sebagai berikut:
Inilah alasan utama Pluto tidak lagi dikategorikan sebagai planet, karena orbitnya yang berada di Sabuk Kuiper masih dipenuhi oleh banyak benda-benda kecil lainnya.
Pluto mempunyai ukuran yang kecil dan orbit elipsnya yang sangat miring, membuatnya menjadi perdebatan selama bertahun-tahun. Dengan diameter hanya 2.300 kilometer, Pluto jauh lebih kecil daripada Bulan.
Pluto juga melintasi orbit Neptunus dalam perjalanannya mengelilingi Matahari yang berlangsung selama 247 tahun Bumi.
Semua alasan ini mempertanyakan statusnya sebagai sebuah planet.
Jadi, sekarang kita memiliki delapan planet di tata surya kita:
Sumber: cnes.fr, NASA, eso.org
Beberapa perkiraan menyebut jari-jari planet ini telah menyusut sekitar 1 hingga 7 kilometer akibat patahan yang disebabkan oleh pendinginan.
Simulasi ini memperlihatkan posisi matahari, bulan, planet-planet, dan pluto dari perspektif di Bandung. Meskipun demikian, data di Bandung ini tidak berbeda jauh dari wilayah lain
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Para astronom menemukan sistem Bintang Kepler-139 yang berukuran dua kali lipat Neptunus.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Tim astronom memperkirakan keberadaan Planet Y, planet misterius dengan massa antara Merkurius dan Bumi.
Para ilmuwan telah mengamati aktivitas manusia di tata surya untuk menentukan lokasi terbaik untuk mencari sinyal dari kehidupan alien.
Tahukah kamu, planet terkecil di tata surya, Merkurius, kemungkinan memiliki lapisan berlian raksasa di bawah permukaannya?
3I/ATLAS memiliki perbedaan dibandingkan dengan dua objek antarbintang sebelumnya, 1I/'Oumuamua dan 2I/Borisov, dalam hal ukuran yang lebih besar dan usia yang lebih lanjut.
Merkurius, planet terkecil dan terpanas di tata surya, mungkin menyimpan harta tersembunyi luar biasa: lapisan berlian raksasa setebal 17 kilometer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved