Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEJAK terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, kenyataannya Merkurius masih terus mengalami penyusutan seiring dengan hilangnya panas.
Fenomena ini mirip dengan kue panggang yang akan mengecil dan retak ketika mulai mendingin. Proses pendinginan di bagian dalam planet Merkurius ini memaksa permukaannya untuk beradaptasi dengan penyusutan yang berlangsung, sehingga berujung pada timbulnya retakan atau sesar dorong (thrust faults) pada keraknya.
Dengan mengamati bagaimana sesar atau patahan telah mengangkat bagian-bagian permukaan Merkurius, para peneliti mulai berusaha memperkirakan seberapa besar penyusutan yang dialami Merkurius sejak awal terbentuk.
Namun, hasil penelitian yang pernah dilakukan sangat bervariasi. Beberapa perkiraan menyebut jari-jari planet ini telah menyusut sekitar 1 hingga 7 kilometer akibat patahan yang disebabkan oleh pendinginan.
Melansir dari Space.com, untuk mengatasi perbedaan hasil perhitungan ini, dua orang ilmuwan–Loveless dan Klimczak menggunakan metode alternatif untuk memperkirakan besaran penyusutan yang disebabkan oleh patahan akibat pendinginan di Merkurius dalam studi terbarunya yang dipublikasikan di AGU Advances.
Berbeda dengan metode lama yang menggabungkan panjang dan ketinggian vertikal dari bentuk alam yang terangkat, metode baru tidak bergantung pada jumlah patahan.
Loveless dan Klimczak fokus melakukan pengukuran seberapa besar patahan terbesar dalam dataset dapat mengakomodasi penyusutan, kemudian menskalakan efek tersebut untuk memperkirakan penyusutan total. Hasilnya, para ilmuwan akan memperoleh temuan yang lebih konsisten.
Metode baru tersebut diuji pada tiga dataset patahan yang berbeda: dataset pertama berisi 5.934 patahan, dataset kedua berisi 653 patahan, dan dataset ketiga hanya berisi 100 patahan.
Mereka menemukan bahwa terlepas dari dataset mana yang digunakan, metode tersebut memperkirakan penyusutan sekitar 2 hingga 3,5 kilometer.
Jika digabungkan dengan proses pendinginan lain yang tidak menghasilkan patahan, total penyusutan pada jari-jari Merkurius mungkin mencapai 2,7 hingga 5,6 kilometer sejak terbentuknya planet tersebut.
Perkiraan baru ini dapat membantu para peneliti untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah termal jangka panjang Merkurius. Selain itu, para penulis menegaskan bahwa metode serupa dapat diterapkan untuk meneliti tektonik benda-benda langit lain yang juga memiliki patahan, seperti Mars. (Z-1)
Simulasi ini memperlihatkan posisi matahari, bulan, planet-planet, dan pluto dari perspektif di Bandung. Meskipun demikian, data di Bandung ini tidak berbeda jauh dari wilayah lain
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Para astronom menemukan sistem Bintang Kepler-139 yang berukuran dua kali lipat Neptunus.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved