Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SEORANG tim astronom memperkirakan ada planet baru tersembunyi di wilayah paling jauh Tata Surya. Planet misterius yang disebut Planet Y ini diduga memiliki massa antara Merkurius dan Bumi. Jika benar ada, planet ini mengorbit Matahari pada jarak sekitar 100–200 satuan astronomi (SA), jauh melampaui orbit Neptunus.
Tata Surya ternyata belum sepenuhnya kita kenal. Meski wahana antariksa Voyager sudah meninggalkan pengaruh Matahari dan melaju ke ruang antarbintang, masih ada benda-benda langit yang mengorbit Sang Surya di jarak sangat jauh.
Pertanyaan besar pun muncul dari hal tersebut. Apakah ada planet lain yang belum berhasil kita temukan?
Sebenarnya, ide tentang planet tersembunyi bukan hal baru. Sejak abad ke-19, astronom telah menduga keberadaan Planet X, yang namanya sekaligus melambangkan angka Romawi “10” dan arti “belum diketahui.” Konsep ini muncul jauh sebelum Pluto diturunkan statusnya menjadi planet katai pada 2006.
Beberapa tahun terakhir, perbincangan bergeser ke Planet 9. Dunia misterius ini diperkirakan lebih besar dari Bumi tapi lebih kecil dari Neptunus, dan mungkin berada hingga 300 kali lebih jauh dari Matahari dibanding Bumi. Meski kerap dibicarakan, Planet 9 hingga saat ini belum berhasil ditemukan.
Kini, para peneliti memperkenalkan kandidat baru yang mereka sebut Planet Y. Dugaan keberadaan Planet Y muncul setelah ilmuwan meneliti orbit benda-benda trans-Neptunus (TNO), yaitu objek yang berada lebih jauh dari Neptunus.
Hasilnya, orbit sejumlah TNO tampak miring sekitar 15 derajat dari bidang utama Tata Surya, khususnya pada jarak 80–200 satuan astronomi (SA). Peluang kemiringan ini hanyalah kebetulan diperkirakan hanya 2%.
Jika bukan kebetulan, penjelasan paling masuk akal adalah adanya planet dengan massa antara Merkurius dan Bumi yang mengorbit Matahari pada jarak 100–200 SA. Planet seukuran Pluto juga mungkin, tetapi kurang cocok dengan data.
Sedangkan, benda yang lebih besar dari Bumi sudah pasti akan menimbulkan efek di area yang lebih dekat, dan kemungkinan besar sudah terdeteksi sejak lama. Penelitian lain sebelumnya juga pernah mengusulkan hal serupa.
Kabar baiknya, kemungkinan keberadaan Planet Y bisa diuji dalam waktu dekat. Observatorium Vera C. Rubin di Cile sedang mempersiapkan Legacy Survey of Space and Time (LSST), yang akan memetakan langit selama satu dekade secara detail.
Jika Planet Y memang ada di wilayah yang tercakup dalam pengamatan LSST, besar kemungkinan kita bisa menemukannya dalam beberapa tahun ke depan. Namun, bila posisinya berada di area yang sulit dijangkau teleskop, LSST tetap akan membantu mengungkap pola orbit di Sabuk Kuiper yang bisa memperkuat atau melemahkan dugaan keberadaan planet tersebut. (IFL Science/Z-2)
Astronom mendeteksi objek inframerah yang diduga sebagai Planet Sembilan melalui data dari satelit IRAS dan AKARI. Apakah ini planet misterius yang lama dicari?
Para ilmuwan telah mengamati aktivitas manusia di tata surya untuk menentukan lokasi terbaik untuk mencari sinyal dari kehidupan alien.
Tahukah kamu, planet terkecil di tata surya, Merkurius, kemungkinan memiliki lapisan berlian raksasa di bawah permukaannya?
3I/ATLAS memiliki perbedaan dibandingkan dengan dua objek antarbintang sebelumnya, 1I/'Oumuamua dan 2I/Borisov, dalam hal ukuran yang lebih besar dan usia yang lebih lanjut.
Merkurius, planet terkecil dan terpanas di tata surya, mungkin menyimpan harta tersembunyi luar biasa: lapisan berlian raksasa setebal 17 kilometer.
Objek trans-Neptunian 2020 VN40 ditemukan bergerak selaras dengan Neptunus dalam pola orbit yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved