Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
HANTAVIRUS adalah tipe penyakit menular yang jarang terjadi. Tanda-tanda awalnya serupa dengan flu dan semakin memburuk seiring waktu.
Keadaan ini bisa mengakibatkan masalah jantung dan paru-paru serta berisiko mengancam nyawa. Kondisi ini juga dikenal sebagai sindrom kardiopulmoner hantavirus.
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus, terutama ketika terpapar urin, tinja, dan air liur dari hewan tersebut.
Hantavirus dapat pula tersebar melalui gigitan atau cakaran rodensia, namun kejadian ini jarang sekali terjadi.
Hantavirus menimbulkan dua sindrom. Hantavirus yang ada di Belahan Bumi Barat, termasuk di AS, dapat memicu sindrom paru hantavirus (HPS). Hantavirus yang paling sering menyebabkan HPS di AS disebarkan oleh tikus rusa.
Demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS) merupakan kelompok penyakit yang secara klinis mirip yang diakibatkan oleh hantavirus yang umumnya ditemukan di Eropa dan Asia.
Namun, virus Seoul, tipe hantavirus yang mengakibatkan HFRS, ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Karena opsi pengobatan yang terbatas, cara terbaik untuk melindungi diri dari virus ini adalah menghindari interaksi dengan hewan pengerat, dan membersihkan tempat tinggal hewan pengerat dengan aman.
Hantavirus merupakan penyakit yang menyerang manusia yang umum terjadi di Amerika Utara dan Selatan. Tiap strain memiliki hewan pengerat tertentu sebagai pembawa.
Tikus rusa merupakan pembawa virus yang paling banyak ditemui di Amerika Utara dan Amerika Tengah. Di Amerika Serikat, mayoritas infeksi terjadi di negara bagian yang berada di barat Sungai Mississippi.
Virus bisa bertahan hidup di dalam urine, feses, atau air liur dari hewan pengerat. Kamu bisa terpapar virus melalui cara-cara berikut:
Saat virus masuk ke paru-paru, mereka menyerang pembuluh darah kecil (kapiler), yang pada akhirnya mengakibatkan kebocoran. Paru-paru dipenuhi cairan (edema paru), menyebabkan gangguan fungsi paru-paru dan jantung yang serius.
Selanjutnya, penyakit lain yang diakibatkan oleh berbagai jenis hantavirus adalah demam berdarah disertai sindrom ginjal. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan ginjal yang serius. Varian virus ini memiliki penyebar hewan lain yang berasal dari Eropa, Asia, dan Afrika.
HPS adalah penyakit parah dan berpotensi mematikan yang menyerang paru-paru. Gejala HPS biasanya mulai muncul 1 hingga 8 minggu setelah kontak dengan hewan pengerat yang terinfeksi.
Gejala awal bisa meliputi:
Sekitar setengah dari seluruh pasien HPS juga mengalami:
Empat hingga sepuluh hari setelah tahap awal penyakit, gejala akhir HPS mulai tampak. Gejala ini mencakup batuk dan kesulitan bernapas. Pasien dapat merasakan nyeri di dada, karena paru-paru dipenuhi dengan cairan.
HPS bisa menjadi fatal. Tiga puluh delapan persen individu dengan gejala pernapasan dapat kehilangan nyawa akibat penyakit ini.
HFRS adalah penyakit parah dan terkadang mematikan yang menyerang ginjal. Gejala HFRS biasanya muncul dalam 1 hingga 2 minggu setelah terpapar. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya mungkin memerlukan waktu hingga 8 minggu untuk berkembang. Gejala awal muncul tiba-tiba dan meliputi:
Orang mungkin mengalami kemerahan pada wajah, radang atau mata merah, atau ruam. Gejala selanjutnya dapat meliputi:
Seberapa parah penyakit ini berbeda-beda, tergantung pada virus penyebab infeksinya. Infeksi virus Hantaan dan Dobrava umumnya menyebabkan gejala parah, dengan 5-15% kasus berakhir fatal.
Sebaliknya, infeksi virus Seoul, Saaremaa, dan Puumala umumnya lebih ringan, dengan angka kematian akibat penyakit ini kurang dari 1%. Proses pemulihan secara lengkap bisa memakan waktu dari beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Dokter dapat mendiagnosis melalui pemeriksaan darah. Selama pengambilan darah, mereka akan menggunakan jarum kecil untuk mengambil sejumlah darah dari vena di tangan.
Selanjutnya, dokter akan menganalisis darah menggunakan mikroskop untuk membantu menemukan antibodi virus (protein). Sistem imun menghasilkan antibodi untuk membantu melawan infeksi.
Selain itu, pemeriksaan darah juga mampu mengidentifikasi gejala-gejala hantavirus. Ciri-ciri tersebut dapat mencakup sel darah putih yang lebih besar dari biasanya dan jumlah trombosit yang sangat sedikit. Dokter pun bisa memeriksa tingkat oksigen dalam darah.
Sangat krusial untuk menangani hantavirus secepat mungkin. Jika merasakan gejala mirip flu setelah kontak dengan tikus atau kotoran yang terinfeksi virus, segera konsultasikan kepada dokter.
Perawatan hantavirus umumnya memerlukan perawatan yang intensif. Dokter akan mengawasi kebutuhan pasien dan bisa memberikan perawatan khusus, termasuk:
Dalam situasi yang serius, dokter akan memberikan perawatan kepada pasien hantavirus dengan penggunaan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).
Pencegahan Hantavirus dilakukan dengan menghindari kontak dengan tikus, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan respirator atau masker saat berada di area yang berisiko.
Selain itu, penting untuk menyimpan makanan dalam wadah tertutup dan menutup lubang akses di rumah untuk mencegah masuknya tikus.
Menjauhkan rodensia dari rumah dan lokasi kerja dapat membantu mengurangi risiko terpapar hantavirus. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghindari infeksi hantavirus:
Proses pembersihan yang aman juga dapat membantu menghindari penyebaran virus. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
Sumber: Halodoc dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Orang tua perlu berhati-hati mengajak anak berlibur ke tempat umum agar tidak tertular penyakit seperti cacar air dan gondongan yang merebak di sejumlah wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved