Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Terancam Abrasi, 200 Ha Mangrove di Indramayu akan Direhabilitasi

M Iqbal Al Machmudi
15/6/2025 10:57
Terancam Abrasi, 200 Ha Mangrove di Indramayu akan Direhabilitasi
Ilustrasi.(ANTARA)

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut terdapat potensi penanganan mangrove di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Oleh karena itu kementeriannya siap membantu pelestarian di Pantai Utara Jawa tersebut.

"Ada potensi penanganan mangrove di pantainya mungkin sekitar 200 hektare. Pemda bersama Kementerian LH akan drop kegiatan untuk bersama-sama merehabilitasi mangrove di Indramayu ini paling tidak 200 hektare. Karena memang ini semua pantai Jawa rata-rata terancam abrasi dan penurunan muka tanah," ungkap Hanif, Minggu (15/6).

Ia menyebut abrasi yang terjadi di pantai Jawa rata-rata hampir 10 cm. Kondisi tersebut setelah dilakukan pengecekkan di Demak, Semarang, dan Pekalongan. Sehingga tentu perlu langkah-langkah rehabilitasi di semua pantai mangrove.

"Kita menargetkan mungkin tahun ini paling tidak, ada beberapa ribu hektare lahan mangrove yang bisa kita rehabilitasi dengan dana dari APBN, APBD, internasional support, maupun dari pihak-pihak lain," katanya.

Sebelumnya, Kementerian LH juga melakukan rehabilitasi magrove di kawasan Pantai Sederhana, Muara Gembong, Bekasi yang baru direhabilitasi per akhir Februari 2025. Dari 5 ribu pohon mangrove yang ditanam berhasil tumbuh 98 persen, menjadikannya solusi efektif dalam mitigasi abrasi yang terus mengancam wilayah pesisir. 

Indonesia memiliki hutan mangrove lebih dari 45% dari seluruh hutan mangrove di Asia dan 20% untuk hutan mangrove di dunia. 

"Jadi kita 20% hutan mangrove di dunia ada di Indonesia. Luasan mangrove eksisting atau keberadaan mangrove yang ada saat ini seluas 3,44 juta hektare tersebar di seluruh Kepulauan di Indonesia," kata Hanif.

Hal ini sangat berperan penting di dalam memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca di dalam mitigasi perubahan iklim. 

"Jadi beberapa literasi menyatakan kepada kita mangrove mampu menyimpan dan menahan karbon sampai 20 lebih dari karbon yang ada di tanah dataran atau hutan tanah kering. Sebagaimana kita ketahui bersama mangrove adalah ekosistem pesisir yang sangat penting berfungsi sebagai penyangga pantai untuk menyegah erosi dan abrasi," pungkasnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya