Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menag Sampaikan Evaluasi Haji 2025, Ada Dinamika tapi secara Umum Lancar

Ihfa Firdausya
12/6/2025 15:32
Menag Sampaikan Evaluasi Haji 2025, Ada Dinamika tapi secara Umum Lancar
Jemaah calon haji dari berbagai negara bersiap menunaikan Shalat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

MENTERI Agama Nasaruddin Umar menyebut penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M berjalan baik. Menag juga mengatakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan lancar.

“Proses haji lancar, jemaah relatif kondusif,” tegas Menag dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis (12/6)

Di sisi lain, Nasaruddin mengakui penyelenggaraan haji 1446 H juga diwarnai sejumlah dinamika. Menurutnya, dinamika itu ada yang berupa peristiwa, ada juga yang bersifat isu.

Soal isu jemaah terlantar di Arafah, misalnya, menag memastikan tidak ada jemaah yang terlantar atau tidak mendapat tenda di Arafah. Menurutnya, jemaah yang sempat tidak mendapat tenda akhirnya menempati tenda cadangan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Sebagian dari mereka juga yang menempati tenda Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Selanjutnya, isu ada pungutan liar dalam Safari Wukuf Lansia juga disebut menag tidaklah benar. Menurutnya, itu bukan persoalan safari wukuf tapi persoalan badal haji dan berkaitan dengan KBIH, bukan PPIH.

Menag menjelaskan bahwa badal haji memang ada paketnya (biaya), mulai dari umrah wajib, Arafah, Muzdalifah, Mina, Jamarat, sampai Tawaf Ifadhah. “Jadi ada biaya yang harus dikeluarkan jemaah jika ingin badal haji dan itu mereka komunikasikan dengan KBIH,” jelasnya.

Kemudian mengenai adanya jemaah yang berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, menag melihat itu disebabkan mereka takut kepanasan karena tidak kunjung dijemput bus untuk dibawa ke Mina. Dalam suasana itu, ada sejumlah jemaah dari negara lain yang berjalan kaki, dan jemaah Indonesia mengikuti.

Petugas sudah menjelaskan bahwa bahwa bus penjemput akan datang, namun sebagian jemaah tetap memilih jalan kaki. “Padahal saat itu kita sedang atur. Buktinya orang yang menunggu bus sampai jam 8 itu bisa sampai duluan dari pada yang berangkat duluan dengan jalan kaki,” papar menag.

Pihaknya tidak mengingkari ada masalah dalam penyelenggaraan haji tahun ini. “Tapi, masalah itu kan kasuistik, dan kita selesaikan secara kasuistik,” jelasnya.

Terobosan Penyelenggaraan Haji

Menag pun mencatat sejumlah terobosan dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M. Menurutnya, setidaknya ada empat terobosan yang telah dilakukan pada operasional haji 1446 H/2025 M.

Pertama, penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ini merupakan hasil kesepakatan bersama pemerintah dan DPR RI serta sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“BPIH tahun ini turun, dari rerata BPIH 2024 sebesar Rp93,4juta menjadi rerata BPIH sebesar Rp89,4 juta,” sebutnya.

Kedua, mencegah praktik monopoli. Ini dilakukan dengan skema penyediaan layanan haji yang melibatkan delapan Syarikah. Hal ini menurutnya menjadi pondasi awal dalam menyesuaikan dengan transformasi penyelenggaraan ibadah haji yang sedang berlangsung di Saudi.

Ketiga, pembayaran dam melalui Adahi dan Baznas. Tahun ini untuk kali pertama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan dam/hadyu.

Jalur pertama, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Suci dilakukan melalui Program Adahi yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqoddasah. Jalur kedua, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Air.

Terobosan terakhir adalah penguatan ekosistem ekonomi haji. Ini merupakan program berkelanjutan sejak tiga tahun terakhir, dalam bentuk ekspor bumbu nusantara.

“Namun, lompatan tahun ini cukup signifikan. Ekspor bumbu nusantara meningkat tajam hingga 475 ton. Tahun 2023, ekspor bumbu nusantara sebanyak 16 ton. Tahun 2024, ekspor bumbu nusantara sekitar 70 ton,” tandasnya. (Ifa/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya