Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DOKTER Spesialis Kebidanan Kandungan / Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit EMC Tangerang, dr. Andika Sauw, menjelaskan bahwa flu Singapura atau umumnya dikenal dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh Coxsackievirus A16, Coxsackievirus A6, dan Enterovirus 71 (EV-A71) yang berasal dari kelompok Virus Enterovirus. Penyakit ini merupakan penyakit yang menular antar manusia dan cara penularannya dengan cara virus masuk ke mulut, hidung, dan mata.
“Flu Singapura (HFMD) bisa menyerang anak-anak, orang dewasa, dan ibu hamil. Kendati demikian, biasanya penyakit dialami oleh anak-anak berusia di bawah 5 tahun, namun ibu hamil juga rentan terhadap penyakit ini,” ungkapnya dilansir dari laman EMC, Kamis (5/6).
Penderita bisa menularkan penyakit ini sebelum gejala muncul hingga beberapa minggu setelah pulih. Beberapa penularan dapat terjadi karena kontak langsung dengan penderita, terpapar cairan droplet, kontak dengan benda terkontaminasi virus, dan kontak dengan feses penderita.
Sementara itu, gejala flu Singapura (HFMD) pada ibu hamil sama seperti penderita orang dewasa lainnya, yaitu demam, tenggorokan sakit, luka pada mulut, nafsu makan berkurang, batuk dan muntah, sakit perut, ada luka yang terlihat seperti melepuh di bagian lidah, gusi, dan dalam pipi, serta timbul ruam di bagian tubuh seperti telapak kaki, tangan, dan bokong.
“Walaupun sangat menular, penyakit flu Singapura (HFMD) dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan, cuci tangan setelah mengganti popok dan sebelum menyentuh area mata, hidung, dan mulut,” ujarnya.
Selanjutnya tidak menggunakan gelas, alat makan, pakaian, dan alat kebersihan bersama dengan orang lain. Kemudian, hindari dan jauhi anak atau orang terdekat dari penderita, terutama saat kehamilan.
Pakai masker wajah, terutama jika Anda atau orang sekitar mengalami batuk dan flu. Penting untuk menjaga asupan cairan, dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi saat kehamilan, serta tubuh butuh istirahat agar sistem imun dapat melawan infeksi.
Pengobatan penyakit flu Singapura (HFMD) pada ibu hamil tidak seperti penderita dewasa lain, karena konsumsi obat tertentu dapat berdampak pada kehamilan.
Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari, namun penanganan yang tepat diperlukan agar gejala bisa sembuh dengan cepat sekaligus menghindari komplikasi.
“Penyakit menular ini tidak berbahaya untuk ibu hamil, namun tetap diperlukan penanganan yang tepat dan cepat. Anda perlu mengetahui beberapa hal mengenai penyakit ini pada ibu hamil,” jelasnya.
Flu Singapura (HFMD) menjadi lebih tinggi risikonya jika ibu hamil tertular virus saat mendekati waktu persalinan. Infeksi ini meningkatkan risiko kematian janin (stillbirth) atau bayi yang baru lahir menderita flu Singapura (HFMD).
Jika Anda sedang hamil, jaga kesehatan Anda dan janin dengan melakukan pencegahan penyakit flu Singapura (HFMD). Pantau gejala yang terjadi, istirahat yang cukup, dan jaga hidrasi.
“Konsultasikan ke dokter kandungan apabila gejala tidak membaik, menderita flu Singapura (HFMD) menjelang persalinan, atau ketika gerakan janin berkurang. Hal ini dilakukan agar menghindari risiko komplikasi,” pungkasnya. (H-2)
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
PENYAKIT tangan, kaki, dan mulut atau flu Singapura selama ini diketahui sering menyerang anak-anak di bawah umur 10 tahun. Namun, ternyata penyakit ini juga dapat menyerang orang dewasa.
Ruam kulit seringkali membingungkan karena kemiripan gejala adalah flu Singapura dan cacar air.
Perilaku hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara teratur adalah kunci utama pencegahan Flu Singapura.
Apalagi jika di dalam rumah terdapat lebih dari satu anak, orangtua sebaiknya memisahkan agar anak-anak tersebut tidak bertemu terlebih dahulu hingga pasien sembuh.
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Sebanyak 20% ibu hamil akan mengalami flek saat menginjak usia 12 minggu pertama akibat kelelahan berat, kurang istirahat, hingga aktivitas fisik yang terlalu intens
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved