Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Terapi ikan atau fish pedicure merupakan salah satu pengobatan alternatif yang dilakukan dengan bantuan ikan untuk eksfoliasi kulit atau memakan sel-sel kulit mati seseorang. Terapi ikan yang menghadirkan sensasi geli saat ikan-ikan menghinggapi kaki ini bertujuan untuk melembutkan kulit.
Akan tetapi, ternyata terapi ikan berisiko terhadap kesehatan. Hal itu disampaikan oleh dr. Ika Mariani Ratna Devi, Sp.PD, seorang dokter penyakit dalam.
"Terapi ikan ini banyak digunakan karena dipercaya bisa memakan yang namanya sel kulit mati dan bisa menjadi memperbaiki kulit-kulit yang menebal," tutur dr Devi, melalui Instagram pribadinya @dokterikadevi.
"Tapi Anda tahu nggak? Ternyata ada kasus pada saat penggunaan terapi ikan ini mengakibatkan terjadinya resiko amputasi," sambungnya.
ORANG YANG TIDAK DISARANKAN TERAPI IKAN
Dr Ika menyampaikan ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk terapi ikan. Berikut beberapa orang yang tidak disarankan melakukan terapi ikan.
1. Orang dengan luka Gores
Seseorang yang memiliki luka gores pada kaki tidak disarankan untuk melakukan terapi ikan. Oleh karena itu, dr Ika menghimbau untuk memperhatikan apakah ada luka gores pada kaki sebelum hendak melakukan terapi ikan.
2. Orang dengan Kadar Gula Tidak Terkontrol
Lalu, orang yang mempunyai kadar gula tidak terkontrol. "Kenapa? Kalau kadar gula tidak terkontrol, kemudian timbul luka bisa mengakibatkan terjadinya risiko infeksi, bahkan terjadi pneumonia, terjadi penyebaran bakteri ke seluruh tubuh, mengakibatkan kondisi fatal," ungkap dr Ika.
3. Masalah Kesehatan pada Kuku
Dr Ika menyebut ada penelitian yang menemukan bahwa terapi ikan bisa mengakibatkan masalah kesehatan pada kuku.
"Jadi selang setelah beberapa bulan penggunaan terapi ikan, kuku menjadi menghitam, ataupun pada beberapa kasus kuku menjadi lepas," katanya.
"Karena kalau Anda memutuskan untuk terapi ikan, tentunya Anda harus memilih tempat yang steril, tempat yang bersih, dan memang tesertifikasi," sambungnya. (H-1)
Salah satu indikator utama fundamental yang baik BRI tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) BRI hingga akhir Desember 2024 yang mencapai 9,6% YoY.
Olahraga malam hari memberikan manfaat dan juga memiliki risiko. Simak penjelasannya berikut.
Rutin berolahraga minimal 30 menit dengan frekuensi 3-4 kali per minggu juga menjadi salah satu cara gaya hidup sehat jika ada riwayat diabetes.
Penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan: duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung.
Pola gaya hidup lebih penting untuk dikendalikan daripada hanya mengendalikan faktor genetik karena anak akan mengikuti kebiasaan aktivitas dan apa yang dikonsumsi orangtua.
Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan Klungkung juga aktif melakukan edukasi ke sekolah-sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut masih bersifat awal karena dilakukan dengan metode cek gula darah sewaktu (tanpa puasa).
Diabetic foot dapat menyebabkan infeksi berat, gangren, hingga amputasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama pada malam hari, biasanya disebabkan oleh tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved