Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
BEGADANG adalah kebiasaan tidak tidur hingga larut malam atau sampai pagi, biasanya melewati waktu tidur normal sekitar pukul 10 malam – 12 malam.
Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terjaga semalaman, baik karena pekerjaan, tugas, hiburan, atau kebiasaan pribadi.
Kurang tidur mengganggu kerja otak, membuat sulit berpikir jernih, lambat merespons, dan mudah lupa.
Begadang terus-menerus bisa mengganggu siklus tidur alami dan memicu insomnia jangka panjang.
Tidur yang tidak cukup bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.
Kurang tidur mengurangi produksi antibodi, membuat tubuh rentan terkena infeksi, flu, dan penyakit lainnya.
Begadang memengaruhi hormon lapar (ghrelin & leptin), menyebabkan nafsu makan meningkat, terutama ke makanan tinggi gula & lemak.
Saat tidur, tubuh meregenerasi sel kulit. Begadang bisa menyebabkan kulit tampak pucat, kusam, dan muncul kerutan lebih cepat.
Orang yang kurang tidur lebih mudah marah, cemas, atau depresi.
Begadang membuat pembuluh darah di bawah mata membesar, menyebabkan mata panda dan bengkak.
Kurang tidur menurunkan kreativitas, kecepatan berpikir, dan semangat kerja atau belajar.
Tidur kurang bisa mengganggu metabolisme gula darah dan menyebabkan resistensi insulin.
Kurang tidur meningkatkan stres tubuh, menyebabkan tekanan darah naik secara perlahan.
Begadang dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko Alzheimer, demensia, dan kerusakan otak.
Kurang tidur menyebabkan kantuk di siang hari yang berbahaya saat berkendara atau bekerja dengan mesin.
Tidur yang tidak cukup bisa memengaruhi hormon reproduksi, baik pada pria maupun wanita.
Begadang bukan hanya sekali terlambat tidur, tapi lebih ke kebiasaan terus-menerus begadang, yang berdampak buruk pada kesehatan secara jangka panjang. (Z-4)
Istilah ini umum digunakan di Indonesia dan sering dikaitkan dengan aktivitas seperti belajar, bermain game, menonton film, atau bekerja.
Kebiasaan tidur larut malam atau begadang terbukti dapat meningkatkan risiko demensia, termasuk Alzheimer.
Meskipun sesekali begadang mungkin tidak memberikan dampak serius, begadang yang dilakukan secara rutin dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental
Kebiasaan begadang sering dilakukan oleh banyak orang karena berbagai alasan, seperti tuntutan pekerjaan, tugas kuliah, atau keinginan untuk menikmati waktu luang.
Untuk menghindari dampak negatif ini, usahakan tidur 7-9 jam per malam, kurangi penggunaan gadget sebelum tidur, dan buat jadwal tidur yang teratur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved