Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Aksesmu menggelar pelatihan Zmart sebagai upaya meningkatkan kapasitas para mustahik yang merupakan pelaku usaha mikro dalam mengelola keuangan.
Pelatihan ini menjadi salah satu program pemberdayaan yang difokuskan untuk mendorong kemandirian ekonomi umat melalui sektor UMKM, khususnya bagi para pemilik warung dan toko kecil.
Deputi 2 Baznas RI, Imdadun Rahmat menyampaikan terima kasih kepada mitra pelaksana, yaitu Aksesmu dan BRI, yang telah mendukung program ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi Baznas untuk memperkuat usaha mikro yang berbasis keumatan.
“Baznas bukan hanya mengelola zakat, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam penanggulangan kemiskinan. Melalui program Zmart, kami memberikan tambahan modal dalam bentuk barang dagangan dan pendampingan intensif agar pelaku usaha ritel mikro ini, warung-warung kelontong ini, tidak berhenti di tengah jalan,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Jumat (23/5).
Lebih lanjut, Imdadun menjelaskan bahwa program Zmart telah diluncurkan sejak tahun 2018 dan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 3.315 Zmart binaan Baznas tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sebagian besar di antaranya bahkan telah berhasil mandiri secara ekonomi.
"Melalui pelatihan seperti ini, Baznas berharap agar ilmu dan pengalaman yang dibagikan dapat menjadi bekal yang kuat bagi para pelaku usaha. Tujuannya adalah agar mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing dan berkembang" ujarnya.
Sementara itu, Operational Manager Aksesmu, Supadianto menyampaikan apresiasi atas semangat para peserta yang hadir. Ia meyakini bahwa pelaku usaha kecil seperti pemilik warung merupakan pahlawan ekonomi, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi bangsa. Namun demikian, untuk dapat terus berkembang, para pelaku usaha perlu dibekali dengan ilmu pengelolaan usaha yang baik, khususnya dalam hal keuangan.
"Pelatihan ini menjadi kesempatan emas bagi kita semua untuk berjalan bersama, saling mendukung, dan meraih hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Ilmu yang diperoleh di sini dapat langsung diterapkan dalam usaha masing-masing,” ujar Supadianto.
Senada dengan hal tersebut, Department Head Micro Business Development BRI, Faiz N. Samara menegaskan komitmen BRI dalam memberdayakan pelaku usaha mikro. Ia menyampaikan pentingnya akses terhadap informasi keuangan dan teknologi agar pelaku usaha dapat berkembang lebih cepat dan efisien.
"UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Jumlahnya mencapai 98 persen dari seluruh usaha yang ada dan menyumbang sekitar 60 persen dari pendapatan negara. Maka, mereka perlu mendapatkan dukungan penuh, terutama dalam hal literasi keuangan dan pemanfaatan teknologi," ujar Faiz.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga semangat baru bagi para pelaku usaha Zmart. Dengan pengelolaan usaha yang lebih baik, mereka diharapkan dapat naik kelas dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi keluarga serta masyarakat sekitar.
Ke depan, kolaborasi antara Baznas, BRI, dan Aksesmu ini akan terus diperkuat agar semakin banyak masyarakat yang merasakan dampaknya. Sinergi ini diharapkan menjadi salah satu upaya nyata dalam membangun kemandirian ekonomi umat secara berkelanjutan.
Bersama dengan Satgas Garuda Merah Putih II, BAZNAS menyiapkan 80 ton bantuan pangan yang akan dikirim melalui jalur airdrop ke Gaza melalui Yordania dan Mesir.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menyiapkan 800 ton bantuan pangan untuk masyarakat Palestina. Sebanyak 80 ton bantuan pangan akan dikirimkan melalui jalur airdrop
Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, menjelaskan, regulasi ini bertujuan memastikan proses rekrutmen berjalan transparan, akuntabel, dan menghasilkan pengurus profesional.
Basnaz RI menyelenggarakan Pelatihan Affiliate Marketing bagi warga Rumah Susun di Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur.
Zakat berpotensi menjadi "APBN kedua" yang fokus pada perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
Bantuan tersebut didistribusikan di empat titik wilayah Distrik Syeikh Radwan, Jabaliya City, North Gaza, dengan penerima manfaat sebanyak 14.000 jiwa atau 2.800 kepala keluarga.
Keberhasilan Ponco Sulistiawati menjadi contoh nyata dampak zakat dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
BAZNAS RI terus mendorong pelibatan aktif BAZNAS daerah dalam perencanaan dan implementasi program ZIS-DSKL yang berdampak langsung bagi mustahik.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program ZChicken terus menunjukkan dampak positif bagi kehidupan para mustahik.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menyampaikan, penyaluran BMM dan Z-Auto adalah bagian dari penyaluran Baznas Pusat yang telah banyak dilakukan ke seluruh indonesia.
Baznas berkomitmen untuk terus memperluas program pemberdayaan melalui Program Baznas Microfinance Desa.
Baznas mendanai sejumlah aspek teknis proyek, termasuk infrastruktur sosial dan insentif tenaga kerja lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved