Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
STUDI terkini yang mengandalkan data yang diperoleh lebih dari 30 tahun lalu melalui pesawat luar angkasa Magellan milik NASA, menunjukkan bahwa Venus mungkin masih aktif dari segi geologis. Penemuan ini menawarkan perspektif baru mengenai proses yang terjadi di bawah permukaan yang sedang membentuk wajah planet tetangga kita.
Berbeda dengan Bumi yang memiliki lempeng tektonik, permukaan Venus terus dibentuk oleh lava yang muncul dari dalam. Para peneliti secara khusus meneliti "coronae," yaitu struktur besar oval di permukaan Venus, untuk memahami aktivitas ini. Bukti baru menunjukkan bahwa banyak coronae masih sedang terbentuk oleh kekuatan bawah tanah.
Misi sebelumnya dari Magellan NASA telah memberikan peta rinci tentang permukaan dan medan gravitasi Venus. Penelitian terbaru mengungkap bahwa coronae berada di wilayah di mana litosfer planet (bagian luar yang keras) cukup tipis dan terdapat aliran panas yang tinggi, menandakan bahwa aktivitas geologis masih berlangsung.
"Coronae tidak ada di Bumi saat ini; namun, mungkin mereka pernah ada ketika planet kita masih muda dan sebelum munculnya lempeng tektonik," kata Gael Cascioli, asisten ilmuwan peneliti di University of Maryland, Baltimore County, dan Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland.
Studi ini memadukan data gravitasi dan topografi untuk memberikan pemahaman baru mengenai proses-proses di bawah permukaan yang membentuk Venus.
"Aspek yang paling menarik dari penelitian kami ialah kami kini bisa mengatakan bahwa kemungkinan besar ada berbagai proses aktif yang sedang berlangsung yang menyebabkan pembentukannya. Kami percaya proses-proses serupa ini mungkin juga terjadi di awal sejarah Bumi," tambahnya.
Di masa depan, misi VERITAS NASA yang akan datang diharapkan dapat memberikan data gravitasi dengan kualitas yang jauh lebih tinggi.
"Peta gravitasi dari misi VERITAS akan meningkatkan resolusi setidaknya dua hingga empat kali lipat, tergantung pada lokasi, dan tingkat detail ini dapat mengubah pemahaman kita tentang geologi Venus serta implikasinya bagi Bumi purba," jelasnya.
Misi ini diharapkan dapat menyajikan gambaran yang lebih baik mengenai aktivitas geologis di Venus, yang bisa memberi petunjuk penting tentang evolusi planet berbatu dalam tata surya kita.
Sumber: SciTechDaily
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Saksikan konjungsi Bulan, Saturnus, dan Venus pada 23 Mei 2025 sebelum matahari terbit. Fenomena langit ini akan terlihat jelas di arah timur dan dapat diamati dengan mata telanjang.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Pada Jumat (25/4) pagi, langit akan menyuguhkan fenomena langka yang menyerupai wajah tersenyum, saat Venus, Saturnus, dan bulan sabit membentuk formasi segitiga menjelang fajar.
Sebuah misi luar angkasa pribadi tengah dikembangkan untuk mengumpulkan sampel atmosfer Venus dan membawanya ke Bumi guna mencari tanda-tanda kehidupan.
Penelitian terbaru mengungkap Bulan mungkin masih aktif secara geologis. Ini faktanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved