Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH tengah mengimplementasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah guna memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi, khususnya bagi anak sekolah, ibu hamil, dan lansia. Salah satu bahan pangan yang rutin hadir dalam menu MBG adalah tempe — pangan fermentasi tradisional Indonesia yang kaya gizi dan mudah diakses.
Guru Besar FEMA IPB University sekaligus Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, menyebut bahwa tempe menjadi pilihan alami dalam program MBG karena sudah menjadi preferensi masyarakat.
“Selain harga yang terjangkau, tempe juga meningkatkan imun anak. Ini bukan sekadar pilihan hemat, tapi pilihan bergizi dan berdampak luas,” ujarnya dalam podcast FTI bertajuk #MBG Makan Bergizi Gratis: Dimana Peran Tempe?.
Ahli gizi yang bertugas di dapur-dapur MBG diberi keleluasaan menyusun menu sesuai preferensi lokal, selama memenuhi standar gizi nasional. Tempe menjadi salah satu sumber protein utama, melengkapi protein hewani dalam porsi makanan harian.
Sekretaris Jenderal Forum Tempe Indonesia (FTI), M. Ridha, menegaskan bahwa keberadaan tempe dalam program MBG bukan semata pilihan murah, melainkan langkah strategis memenuhi kebutuhan gizi, terutama protein nabati. Dalam 100 gram tempe terkandung sekitar 20 gram protein berkualitas tinggi, ditambah serat, vitamin B kompleks, serta mineral penting seperti zat besi, kalsium, fosfor, dan zinc.
“Tempe sering dianggap biasa karena harganya terjangkau dan mudah ditemukan, padahal kandungan gizinya sangat tinggi,” ujar M. Ridha.
Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 170.000 perajin tempe yang tersebar di berbagai daerah.
Lebih jauh, FTI melihat kehadiran tempe dalam MBG sebagai penggerak ekonomi lokal. Melibatkan pengrajin tempe dalam rantai pasok program, menurut Ridha, turut mengurangi biaya distribusi dan mendukung UMKM. Untuk menjamin mutu, FTI telah mengkurasi lebih dari 100 pengrajin tempe yang memenuhi standar keamanan pangan. Informasi lengkap tersedia di situs web mereka.
“FTI sejak 2008 fokus menaikkan kelas pengrajin tempe agar produknya higienis dan sesuai standar pangan. Kami ingin masyarakat bisa lebih mudah menemukan tempe berkualitas,” jelas Ridha.
Selain aspek gizi dan ekonomi, program MBG juga membawa misi edukasi. Masyarakat diajak memahami pentingnya pola makan sehat dan cara mengolah tempe menjadi sajian bergizi.
“Tempe adalah media edukasi sekaligus simbol kearifan lokal. Melalui MBG, masyarakat belajar menghargai warisan kuliner yang kaya manfaat ini,” ujar Ridha.
Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, FTI mengajak publik lebih mengenal tempe melalui kampanye #TempePanganGenerasiEmas, yang menyasar Gen Z dan generasi mendatang. Peringatan Hari Tempe Nasional tahun ini akan digelar pada 14 Juni 2025 dalam acara Rembug Budaya Tempe di Hotel Royal Salak Heritage, Bogor. (Z-10)
Program MBG sudah mulai berjalan dengan 15 titik dapur umum yang tersebar di wilayah DIY.
Gubernur Jateng dan Kapolri resmikan pembangunan 24 SPPG untuk percepat distribusi gizi gratis, mendukung program MBG dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Di Kabupaten Bogor baru ada 29 dapur MBG dan baru bisa memenuhi sekitar 86.997 ribu siswa dan itu baru 5% dari seluruh jumlah siswa.
Pagelaran wayang golek, menghadirkan Ki Dalang Yogaswara Sunandar Giri Harja 3 Putra, di lapang Alun-alun, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.
Santo Wirawan berharap kerja sama antara INTI Tangsel dan BGN akan terus berlanjut serta menjangkau lebih banyak wilayah dan penerima manfaat.
Program MBG ini diharapkan bisa dinikmati hingga warga di pelosok Kabupaten Bogor.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti membenarkan bahwa pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) siswa di lingkungan sekolah akan dimulai pada Agustus 2025.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan biaya Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu di Pulau Jawa lebih dari cukup.
POLRI akan melakukan kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan lembaga terkait lainnya untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang diusung oleh pemerintah.
STAF Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan memaparkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama libur sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved