Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TERKUAKNYA grup inses di sosial media membuka tabir bahwa perlindungan terhadap moral dan hak asasi manusia harus menjangkau ruang digital. Pemerintah dan platform sosial media bertanggung jawab menjaga hak asasi manusia itu di ruang digital.
"Tidak cukup hanya dengan memblokir, dibutuhkan sistem digital yang proaktif, adaptif, dan kolaboratif, di mana pemerintah bertindak tegas dan melindungi. Platform bertanggung jawab dan transparan dan masyarakat berdaya dan berani bersuara," kata Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati saat dihubungi, Minggu (18/5).
Ia juga menegaskan pemerintah bertanggung jawab untuk segera menindaklanjuti dengan menjerat pelaku dan admin grup dengan hukum legal formal. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat menginisiasi operasi pembersihan konten berbasis kerja sama dengan platform digital, mirip seperti program cyber patrol.
"Fokus diarahkan pada konten berbahaya yang sulit dideteksi algoritma seperti grup tertutup atau konten yang dibungkus bahasa kode misalnya istilah samar untuk inses," ujar Devie.
Selain itu, dibentuk unit lintas sektor seperti cyber crime Polri, Komdigi, KPAI, Komnas Perempuan, dengan mandat menangani kasus seperti ini secara cepat, dari investigasi digital hingga pendampingan korban.
Tanggung jawab platform ajib melakukan pemantauan dan moderasi konten lebih ketat. Platform wajib memperkuat algoritma dan tim moderator untuk mendeteksi grup berbahaya, apalagi yang mengandung unsur kriminal dan kekerasan seksual.
"Platform juga wajib menyediakan jalur koordinasi cepat dengan pemerintah untuk membuka data pelaku dan membekukan akun-akun bermasalah," ucapnya.
Dari partisipasi publik, platform bisa melibatkan komunitas sebagai pelapor awal, dengan menyediakan tombol pelaporan cepat dan transparansi hasil penindakannya.
"Platform bisa bekerja sama dengan organisasi sipil, akademisi, atau tokoh masyarakat untuk mengenali konteks budaya dan bahasa lokal yang digunakan dalam penyamaran grup-grup kriminal," pungkasnya.
POLISI mengungkap kasus distribusi konten pornografi dari grup Facebook Fantasi Sedarah yang memuat konten negatif terkait hubungan sedarah atau inses.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) turut buka suara terkait keberadaan grup Facebook Fantasi Sedarah yang memicu kehebohan di dunia maya. Kemenag menilai konten itu sangat berbahaya.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) turut buka suara terkait keberadaan grup Facebook Fantasi Sedarah yang memicu kehebohan di dunia maya.
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan kemunculan grup Facebook bernama Fantasi Sedarah, yang kini telah berganti menjadi Suka Duka.
Firman menekankan bahwa negara harus turun tangan untuk memberantas perkumpulan menyimpang tersebut.
Keduanya punya fungsi utama untuk berbagi konten dan berinteraksi secara online, tetapi fokus dan gaya penggunaannya berbeda.
Jika aplikasi Facebook tidak tersedia, maka gunakan Facebook Lite via Emulator Android seperti BlueStacks atau LDPlayer. Atau pin situs Facebook ke taskbar atau desktop
Menghubungkan WhatsApp dengan Pusat Akun Meta untuk mengimpor foto profil langsung dari Facebook atau Instagram tidak akan memengaruhi perlindungan privasi WhatsApp.
Facebook dimiliki oleh perusahaan induk Meta Platforms, Inc. Aplikasi lain seperti Instagram, WhatsApp, dan Threads juga berada di bawah Meta.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg dan rekan-rekannya pada tahun 2004, dan kini dimiliki oleh perusahaan induk Meta Platforms Inc.
Facebook juga tersedia dalam lebih dari 100 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Media sosial ini terus berkembang dengan fitur seperti Stories, Reels, Marketplace, Watch, dan Business Suite.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved