Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap bahwa masalah hak keuangan pegawai yang sempat diungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (6/5) lalu sudah menemukan jawaban. Menurutnya, hak keuangan itu telah mendapat jaminan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Hal itu disampaikan Dadan saat ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas terkait Rancangan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, ia menyebut masalah hak keuangan pegawai struktural BGN diatur lewat perpres yang lain.
"Udah dijamin sama Pak Mensesneg, tapi itu Perpres Hak Keuangan," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (9/5).
Menurut Dadan, masalah hak keuangan pegawai BGN akan rampung setelah perpres tersebut diteken Presiden Prabowo. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait progres lahirnya perpres mengenai hak keuangan pegawai BGN tersebut.
"Perpresnya dulu, perpres selesai, baru tukinnya (tunjangan kinerjanya) nanti," jelas Dadan.
Ia menjelaskan, sejumlah perpres berkaitan BGN maupun program MBG baru terbit belakangan karena pemerintah memprioritaskan terselenggaranya MBG terlebih dahulu. Perpres Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG, misalnya, diperlukan untuk mempercepat akselerasi target program unggulan tersebut.
"Kita kan harus bekerja, berjalan, kemudian melihat setelah dijalankan itu, awalnya orang berpikir ini tidak akan jalan. Setelah jalan, ini harus lebih cepat lagi," katanya.
Menurut Dadan, Presiden Prabowo kerap merasa miris tiap kunjungan ke daerah. Pasalnya, masih banyak daerah yang belum menerima program MBG ketimbang yang sudah mendapatkan.
"Makanya kita membutuhkan kecepatan," terang Dadan.
Sebelumnya, Dadan sempat mengaku bahwa pihaknya minim menyerap anggaran TA 2025 untuk belanja pegawai. Dari total Rp71 triliun anggaran 2025, pihaknya baru menyerap Rp3,86 triliun. Adapun belanja pegawai yang diserap baru mencapai 0,01% dari total anggaran.
"Perlu Ibu/Bapak ketahui, bahwa seluruh struktural Badan Gizi Nasional sampai seakrang masih belum menerima gaji," katanya di Kompleks DPR RI. (Tri/P-3)
BGN sebut pekan depan akan ada penambahan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) sejumlah 1,2 juta, total yang akan dilayani di pekan depan itu totalnya sudah hampir 7 juta.
Kolaborasi ini tidak hanya menyajikan makanan yang lezat dan sehat, tetapi juga membangun kebiasaan makan bergizi secara berkelanjutan.
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan biaya Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu di Pulau Jawa lebih dari cukup.
POLRI akan melakukan kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan lembaga terkait lainnya untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang diusung oleh pemerintah.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Bimbingan menghadirkan sejumlah pembicara ahli dari berbagai institusi dan organisasi, seperti Kemendikdasmen, Kemenkes, akademisi, Badan POM, dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik, menegaskan upaya ini menjadi langkah konkret perluasan keterlibatan UMKM dalam rantai pasok program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ombudsman minta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menerapkan standar pelayanan publik dalam pendistribusian makan bergizi gratis (MBG)
Irjen Rudi Darmoko mengatakan, tujuan utama distribusi makanan bergizi ini ialah menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini.
MEDIAINDONESIA.COM, 6 Juli 2025, menurunkan berita berjudul ‘BGN Sebut Penerima MBG sudah Melebihi Penduduk Singapura’.
DIREKTUR Eksekutif Observo Center, Muhammad Arwani Deni mendorong agar program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) bersih dari praktik-praktik manipulatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved