Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Dunia di sekitar kita dipenuhi dengan berbagai senyawa kimia, beberapa di antaranya memiliki efek yang sangat kuat pada tubuh dan pikiran manusia. Senyawa-senyawa ini, yang sering disebut sebagai zat adiktif, memiliki kemampuan unik untuk mengubah cara otak berfungsi, menciptakan perasaan euforia atau kesenangan yang intens, dan pada akhirnya, menjebak individu dalam siklus ketergantungan yang sulit dipatahkan. Pemahaman mendalam tentang zat-zat ini, mekanisme kerjanya, dan dampak jangka panjangnya sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan dan memberikan dukungan yang efektif bagi mereka yang berjuang melawan kecanduan.
Zat adiktif adalah kelompok senyawa kimia yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi sistem saraf pusat, khususnya bagian otak yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan penghargaan. Ketika seseorang mengonsumsi zat adiktif, otak melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan sensasi kesenangan dan motivasi. Pelepasan dopamin yang berlebihan ini menciptakan perasaan euforia yang kuat, yang kemudian mendorong individu untuk terus menggunakan zat tersebut untuk mengulangi pengalaman menyenangkan ini.
Namun, efek zat adiktif tidak berhenti pada pelepasan dopamin. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada otak, mengganggu keseimbangan neurotransmitter lainnya, dan merusak kemampuan individu untuk mengendalikan impuls dan membuat keputusan yang rasional. Perubahan ini dapat membuat individu semakin sulit untuk berhenti menggunakan zat tersebut, bahkan jika mereka menyadari dampak negatifnya pada kesehatan, hubungan, dan kehidupan mereka secara keseluruhan.
Kecanduan adalah kondisi kompleks yang melibatkan interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosial. Faktor genetik dapat memainkan peran dalam kerentanan seseorang terhadap kecanduan, sementara faktor lingkungan seperti tekanan teman sebaya, trauma masa kecil, dan kurangnya dukungan sosial juga dapat meningkatkan risiko. Memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecanduan sangat penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif.
Zat adiktif dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, masing-masing dengan efek yang berbeda pada tubuh dan pikiran. Beberapa kategori yang paling umum meliputi:
1. Opioid: Opioid adalah kelas obat penghilang rasa sakit yang kuat yang bekerja dengan mengikat reseptor opioid di otak, sumsum tulang belakang, dan organ lainnya. Opioid dapat memberikan peredaan nyeri yang efektif, tetapi juga dapat menyebabkan euforia, sedasi, dan depresi pernapasan. Contoh opioid termasuk morfin, kodein, oksikodon, dan heroin.
Efek Jangka Pendek:
Efek Jangka Panjang:
2. Stimulan: Stimulan adalah kelas obat yang meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat, menghasilkan peningkatan kewaspadaan, energi, dan fokus. Stimulan juga dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh. Contoh stimulan termasuk kokain, amfetamin, metamfetamin, dan nikotin.
Efek Jangka Pendek:
Efek Jangka Panjang:
3. Depresan: Depresan adalah kelas obat yang memperlambat aktivitas sistem saraf pusat, menghasilkan efek menenangkan dan relaksasi. Depresan juga dapat menyebabkan sedasi, kantuk, dan penurunan koordinasi. Contoh depresan termasuk alkohol, barbiturat, benzodiazepin, dan GHB.
Efek Jangka Pendek:
Efek Jangka Panjang:
4. Kanabinoid: Kanabinoid adalah kelas senyawa kimia yang ditemukan dalam tanaman ganja. Senyawa yang paling terkenal adalah delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), yang bertanggung jawab atas efek psikoaktif ganja. Kanabinoid dapat menyebabkan euforia, relaksasi, perubahan persepsi, dan peningkatan nafsu makan. Contoh kanabinoid termasuk ganja, hashish, dan minyak ganja.
Efek Jangka Pendek:
Efek Jangka Panjang:
5. Halusinogen: Halusinogen adalah kelas obat yang mengubah persepsi realitas, menyebabkan halusinasi, ilusi, dan distorsi sensorik. Halusinogen dapat memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku. Contoh halusinogen termasuk LSD, psilosibin (jamur ajaib), meskalin (peyote), dan PCP.
Efek Jangka Pendek:
Efek Jangka Panjang:
Kecanduan memiliki dampak yang menghancurkan pada individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak kesehatan dari kecanduan sangat luas, termasuk:
Selain dampak kesehatan, kecanduan juga dapat menyebabkan masalah sosial dan ekonomi yang signifikan, termasuk:
Biaya ekonomi kecanduan sangat besar, termasuk biaya perawatan kesehatan, penegakan hukum, dan kehilangan produktivitas. Selain itu, kecanduan juga menyebabkan penderitaan manusia yang tak terukur bagi individu dan keluarga yang terkena dampak.
Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi dampak kecanduan pada masyarakat. Program pencegahan yang efektif harus menargetkan semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Program-program ini harus memberikan informasi yang akurat tentang risiko zat adiktif, mengajarkan keterampilan hidup yang sehat, dan mempromosikan lingkungan yang mendukung.
Pengobatan kecanduan adalah proses yang kompleks dan seringkali membutuhkan pendekatan multidisiplin. Beberapa jenis pengobatan yang umum meliputi:
Penting untuk diingat bahwa pemulihan dari kecanduan adalah proses yang berkelanjutan. Individu yang pulih dari kecanduan mungkin memerlukan dukungan dan perawatan berkelanjutan untuk mempertahankan pantangan dan mencegah kekambuhan.
Mengatasi kecanduan membutuhkan upaya kolektif dari seluruh masyarakat. Pemerintah, organisasi nirlaba, penyedia layanan kesehatan, dan individu semuanya memiliki peran untuk dimainkan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kecanduan meliputi:
Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan lebih aman bagi semua orang.
Zat adiktif adalah ancaman serius bagi kesehatan dan kesejahteraan individu dan masyarakat. Memahami mekanisme kerja zat-zat ini, dampak jangka panjangnya, dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecanduan sangat penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif. Dengan meningkatkan kesadaran, mendukung program pencegahan dan pengobatan, dan mengurangi stigma yang terkait dengan kecanduan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan lebih aman bagi semua orang. (Z-2)
KEPALA Staf Presiden (KSP) Moeldoko tampak kebingungan saat ditanya mengenai legalitas tanaman kratom, tanaman yang mengandung zat adiktif.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan agar dilakukan riset mendalam terhadap tanaman kratom.
DUA belas organisasi masyarakat (ormas) mendesak percepatan pengesahan sejumlah Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) aturan turunan Undang-Undang Kesehatan yang tak kunjung disahkan.
Hal ini dikarenakan aturan-aturan tersebut dinilai sebagai upaya baru untuk melarang total kegiatan penjualan dan promosi produk tembakau.
ADANYA peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) setiap 31 Mei, tidak juga menyadarkan masyarakat Indonesia akan bahayanya rokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved