Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
JIKA kamu sedang menjalani program diet, pasti sudah sering mendengar berbagai strategi yang menyarankan untuk memangkas karbohidrat dan meningkatkan asupan protein. Namun, sebelum menghilangkan karbohidrat dari menu harian, ada baiknya kamu mempertimbangkan hasil dari eksperimen menarik yang dilakukan seorang pelatih nutrisi yang mencoba hidup tanpa karbohidrat selama seminggu.
Pelatih Gizi Justin Gichaba memutuskan menguji tren diet tanpa karbohidrat secara langsung. Selama tujuh hari, ia benar-benar menghindari karbohidrat dan mendokumentasikan perjalanannya di Instagram. Dalam sebuah unggahan, Gichaba membagikan pengalaman positif maupun negatifnya, memberikan gambaran jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika tubuh sama sekali tidak mendapat asupan karbohidrat.
"Saya sudah beberapa kali menjalani hari-hari tanpa atau dengan sangat sedikit karbohidrat. Banyak orang yang mencobanya mengatakan mereka merasa lebih baik, idak kembung, tubuh terasa lebih ringan, dan pikiran lebih jernih. Saya juga merasakan beberapa hal tersebut," kata Gichaba dalam unggahan terbarunya.
Namun, bukan berarti semuanya berjalan lancar. Ia justru merasakan dampak besar pada performa olahraganya. Energinya terasa jauh lebih rendah, yang berimbas pada kekuatan dan daya tahan tubuhnya. Saat angkat beban, ia merasa lebih lemah, dan stamina pun menurun, terutama saat melakukan latihan kardio intens.
Ia menegaskan karbohidrat memegang peran utama dalam olahraga. Tanpa asupan karbohidrat, tubuh kehilangan sumber energi instan yang diperlukan untuk aktivitas fisik berat, sehingga mengakibatkan menurunnya performa dan stamina.
"Mengonsumsi karbohidrat setelah latihan membantu tubuh kembali ke fase istirahat dan pemulihan lebih cepat," tambahnya.
Dari eksperimennya, ia menyimpulkan mengurangi karbohidrat sepenuhnya dalam diet bukanlah langkah yang disarankan. "Jika kamu memang menyukai pola makan itu atau memiliki alasan medis tertentu, mungkin bisa dijalani. Tapi untuk kebanyakan orang, saya tidak menyarankan," katanya.
Pasalnya, karbohidrat punya peran penting dalam menjaga energi dan mendukung aktivitas fisik. Meski diet keto bisa cocok bagi beberapa orang dengan tujuan kesehatan tertentu, bukan berarti metode ini efektif atau berkelanjutan untuk semua orang. (Medical Daily/Z-2)
Jika selama ini anak-anak sering diberi asupan makanan yang tinggi gula, tinggi karbohidrat, dan rendah protein, rendah lemak, itu yang memicu terjadinya reaksi peradangan,
Asupan karbohidrat sederhana yang berlebihan dapat memicu lonjakan trigliserida, penumpukan lemak tubuh, serta menyebabkan kelelahan dan kembung.
SAJIAN Lebaran yang bersantan, berminyak, dan manis memang nikmat, tak jarang membuat kita kalap mengonsumsinya. Sehingga sembelit
Beberapa alternatif karbohidrat seperti singkong, ubi jalar, jagung, dan sagu telah menjadi makanan pokok di berbagai daerah Indonesia sejak lama.
Dokter spesialis penyakit dalam menyebutkan karbohidrat di menu sarapan untuk anak disebut penting kehadirannya untuk mendukung metabolisme tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved