Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Eksperimen Diet Tanpa Karbohidrat: Apa yang Terjadi pada Tubuh dalam 7 Hari?

Via Marchellinda Gunanto
25/3/2025 10:57
Eksperimen Diet Tanpa Karbohidrat: Apa yang Terjadi pada Tubuh dalam 7 Hari?
Justin Gichaba, seorang pelatih nutrisi, melakukan eksperimen diet tanpa karbohidrat selama tujuh hari dan membagikan pengalamannya di Instagram.(freepik)

JIKA kamu sedang menjalani program diet, pasti sudah sering mendengar berbagai strategi yang menyarankan untuk memangkas karbohidrat dan meningkatkan asupan protein. Namun, sebelum menghilangkan karbohidrat dari menu harian, ada baiknya kamu mempertimbangkan hasil dari eksperimen menarik yang dilakukan seorang pelatih nutrisi yang mencoba hidup tanpa karbohidrat selama seminggu.

Pelatih Gizi Justin Gichaba memutuskan menguji tren diet tanpa karbohidrat secara langsung. Selama tujuh hari, ia benar-benar menghindari karbohidrat dan mendokumentasikan perjalanannya di Instagram. Dalam sebuah unggahan, Gichaba membagikan pengalaman positif maupun negatifnya, memberikan gambaran jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika tubuh sama sekali tidak mendapat asupan karbohidrat.

"Saya sudah beberapa kali menjalani hari-hari tanpa atau dengan sangat sedikit karbohidrat. Banyak orang yang mencobanya mengatakan mereka merasa lebih baik, idak kembung, tubuh terasa lebih ringan, dan pikiran lebih jernih. Saya juga merasakan beberapa hal tersebut," kata Gichaba dalam unggahan terbarunya.

Namun, bukan berarti semuanya berjalan lancar. Ia justru merasakan dampak besar pada performa olahraganya. Energinya terasa jauh lebih rendah, yang berimbas pada kekuatan dan daya tahan tubuhnya. Saat angkat beban, ia merasa lebih lemah, dan stamina pun menurun, terutama saat melakukan latihan kardio intens.

Ia menegaskan karbohidrat memegang peran utama dalam olahraga. Tanpa asupan karbohidrat, tubuh kehilangan sumber energi instan yang diperlukan untuk aktivitas fisik berat, sehingga mengakibatkan menurunnya performa dan stamina.

"Mengonsumsi karbohidrat setelah latihan membantu tubuh kembali ke fase istirahat dan pemulihan lebih cepat," tambahnya. 

Dari eksperimennya, ia menyimpulkan mengurangi karbohidrat sepenuhnya dalam diet bukanlah langkah yang disarankan. "Jika kamu memang menyukai pola makan itu atau memiliki alasan medis tertentu, mungkin bisa dijalani. Tapi untuk kebanyakan orang, saya tidak menyarankan," katanya.

Pasalnya, karbohidrat punya peran penting dalam menjaga energi dan mendukung aktivitas fisik. Meski diet keto bisa cocok bagi beberapa orang dengan tujuan kesehatan tertentu, bukan berarti metode ini efektif atau berkelanjutan untuk semua orang.  (Medical Daily/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya