Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEKURANGAN zat besi merupakan masalah kesehatan yang umum. Namun, ini sering kali terabaikan sehingga memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Zat besi merupakan mineral penting yang mendukung produksi sel darah merah dan pengangkutan oksigen. Jika kadar zat besi terlalu rendah, hal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.
Berikut 16 tanda bahwa Anda mungkin mengalami kekurangan zat besi.
Kelelahan merupakan gejala kekurangan zat besi yang paling terlihat. Kadar zat besi yang rendah berarti tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin, yang menyebabkan lebih sedikit oksigen yang mencapai otot dan jaringan Anda.
Jika Anda merasa terus-menerus terkuras bahkan setelah istirahat yang cukup, inilah saatnya untuk memeriksa kadar zat besi Anda.
Kesulitan mengatur napas, bahkan selama aktivitas ringan, merupakan tanda umum lain. Tanpa hemoglobin yang cukup, tubuh Anda mengimbanginya dengan meningkatkan laju pernapasan untuk mengalirkan oksigen.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang nyata, membuatnya tampak pucat atau pucat. Hal ini terjadi karena lebih sedikit sel darah merah yang beredar untuk memberi warna kemerahan pada kulit.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan sakit kepala berulang dan bahkan migrain. Kekurangan oksigen ke otak menyebabkan pembuluh darah membengkak, memicu rasa sakit.
Kadar oksigen yang rendah di otak dapat menyebabkan pusing, terutama saat berdiri terlalu cepat. Jika ini sering terjadi, kekurangan zat besi bisa menjadi penyebabnya.
Kekurangan zat besi membuat jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan oksigen, yang berpotensi menyebabkan detak jantung tidak teratur atau palpitasi. Seiring waktu, hal ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung.
Sirkulasi darah yang buruk karena kadar zat besi yang rendah dapat membuat ekstremitas Anda terasa dingin terus-menerus, bahkan di lingkungan yang hangat.
Dorongan kuat untuk memakan barang-barang yang bukan makanan seperti es, kapur, atau tanah yang dikenal sebagai pica merupakan gejala kekurangan zat besi yang kurang dikenal.
Para ilmuwan percaya hal itu mungkin terkait dengan cara tubuh Anda memberi sinyal kekurangan mineral.
Dorongan yang tak terkendali untuk menggerakkan kaki, terutama di malam hari, dikaitkan dengan kekurangan zat besi. Penelitian menunjukkan zat besi yang rendah mengganggu produksi dopamin, sehingga memperburuk gejala.
Zat besi mendukung pertumbuhan rambut dan kuku yang sehat. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rambut menipis, kuku rapuh, atau kuku berbentuk sendok (koilonikia).
Glossitis, atau lidah yang bengkak dan meradang, dapat membuat sulit berbicara, makan, dan menelan. Gejala ini sering kali disertai dengan retakan di sudut mulut Anda.
Kekurangan oksigen yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menyebabkan rambut kering, rapuh, dan kulit bersisik. Jaringan ini bergantung pada zat besi untuk tetap terhidrasi dan sehat.
Zat besi memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Bila kadarnya rendah, tubuh Anda kurang mampu menangkal infeksi, yang menyebabkan penyakit lebih sering terjadi.
Kekurangan zat besi dapat mengurangi nafsu makan Anda, terutama pada anak-anak. Diperkirakan bahwa perubahan hormonal yang terkait dengan kadar zat besi dapat menekan sinyal lapar.
Rasa tidak nyaman di dada, dikombinasikan dengan sesak napas dan kelelahan, dapat menandakan anemia berat. Gejala ini memerlukan perhatian medis segera untuk menyingkirkan kondisi serius lainnya.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan perasaan mudah tersinggung atau depresi. Zat besi memengaruhi fungsi neurotransmitter yang dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental.
Penyebab umum meliputi menstruasi berat, kehamilan, gangguan gastrointestinal (seperti penyakit Crohn), dan pola makan rendah makanan kaya zat besi. Vegetarian dan vegan, khususnya, mungkin perlu memantau asupan zat besi mereka dengan cermat.
Pengobatan sering kali melibatkan perubahan pola makan atau suplemen zat besi. Makanan seperti daging merah, bayam, kacang-kacangan, dan sereal yang difortifikasi dapat membantu meningkatkan kadar zat besi.
Dalam kasus yang parah, transfusi darah atau zat besi intravena mungkin diperlukan. Jika Anda mengenali beberapa gejala dari daftar ini, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
Tes darah, termasuk hitung darah lengkap (CBC) dan kadar feritin serum, dapat memastikan kekurangan zat besi dan tingkat keparahannya. Mengenali tanda-tanda kekurangan zat besi sejak dini dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Jika Anda mengalami kekurangan zat besi, prioritaskan evaluasi medis untuk menerima perawatan yang tepat.
Suplemen vitamin berbentuk permen kenyal menarik karena rasanya lezat dan menyenangkan untuk dikunyah. Namun, bagian luarnya yang manis menyembunyikan beberapa fakta yang meresahkan.
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
Komisi VI DPR RI mendorong pemerintah segera menetapkan harga pokok mineral (HPM) timah. Penetapan itu dibutuhkan sebagai langkah strategis memperbaiki tata kelola pertambangan.
PT PAM Mineral (NICL), perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp543,91 miliar per Maret 2025.
Berbeda dengan cat tembok dekoratif pada umumnya yang terbuat dari bahan sintetis atau akrilik (organik), cat berbahandasar mineral punya sejumlah keunggulan.
Situasi ini menegaskan pentingnya ketahanan ekonomi dalam negeri, termasuk melalui penguatan program hilirisasi bahan mineral mentah.
Jadi, siapa yang membutuhkan lebih banyak zat besi dan kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi suplemen zat besi? Berikut manfaat, risiko, dan cara mengonsumsi pil zat besi dengan benar.
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan kognitifnya.
Beberapa faktor menjadi pemicu kondisi kekurangan zat besi, seperti kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan penyerapan zat besi yang buruk.
Cegah anemia saat puasa dengan pola makan sehat! Konsumsi makanan tinggi zat besi, vitamin C, dan hindari aktivitas berat agar tubuh tetap bugar selama Ramadan.
Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, lemas, dan sulit berkonsentrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved