Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Badan Industri Mineral Untuk Lindungi Komoditas Tanah Jarang

M Ilham Ramadhan Avisena
25/8/2025 20:46
Badan Industri Mineral Untuk Lindungi Komoditas Tanah Jarang
Lahan tambang(Dok.MI)

Presiden Prabowo Subianto membentuk badan mineral sebagai lembaga baru. Itu diketahui setelah Kepala Negara melantik Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai Kepala Badan Industri Mineral

Pembentukan badan tersebut dinilai penting untuk mendukung dan mendorong penciptaan nilai tambah industri mineral di dalam negeri. "Ini kan akan lebih fokus pada penelitian industri untuk menciptakan nilai tambah," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia kepada pewarta di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8). 

Salah satu komoditas yang akan difokuskan oleh badan tersebut, kata Bahlil, ialah tanah jarang. Komoditas tersebut saat ini diketahui memiliki harga yang cukup tinggi di pasar global. Badan Industri Mineral akan didorong untuk menciptakan nilai tambah pada komoditas tersebut. 

Bahlil juga menyebutkan, Kementerian ESDM akan mengurusi pada bagian hulu komoditas itu. Nantinya, pengelolaan tanah jarang juga tidak diperkenankan dilakukan oleh pihak lain selain negara.

"Ke depan kebijakan kami nanti dari hulunya, dari bahan bakunya adalah untuk tanah jarang tidak kita izinkan untuk dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara. Ini akan ada tata kelolanya sendiri, kita tunggu aturannya," kata dia.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pemerintah bakal mengoptimalisasi potensi dari komoditas tanah jarang. Itu disebut sebagai momentum yang tepat lantaran permintaan dunia terhadap komoditas tersebut cukup tinggi saat ini.

"Karena rare earth sedang dibutuhkan oleh dunia maka harus ada perhatian khusus mengenai itu," terangnya. 

Dia juga memastikan tugas dan fungsi dari Badan Industri Mineral tidak akan tumpang tindih dengan Kementerian ESDM. Menurutnya, akan ada pembagian yang jelas mengenai hal tersebut. 

Badan Industri Mineral disebut akan lebih fokus untuk mendorong nilai tambah dari tanah jarang dengan melakukan ekstraksi, melindungi komoditas itu, hingga mencakup industri mineral tanah jarang. 

"Pertama untuk extract rare earth, kedua untuk memprotect rare earth, ketiga untuk industrinya. Kalau Rare earth seluruhnya jadi bahan baku untuk magnet dan baterai," jelas Airlangga.

Sedangkan Kepala Badan Industri Mineral Brian Yuliarto menyampaikan, dia diperintahkan untuk mengelola industri material strategis, terutama yang berkaitan dengan industri pertahanan.

"Karena material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa. Di samping itu penting diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita," terangnya. 

Dia juga memastikan tugas baru yang kini diemban tak akan mengganggu kinerjanya sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. "Ini diharapkan juga muatan teknologinya akan cukup banyak, jadi perkembangan-perkembangan yang ada di perguruan tinggi terkait dengan mineral jarang itu diharapkan bisa didorong untuk diaplikasinya di industri," pungkas Brian. (Mir/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya