Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Produksi Katoda Dimulai, Smelter PTFI Jadi Contoh Hilirisasi Pro-Rakyat

 Gana Buana
23/7/2025 16:59
Produksi Katoda Dimulai, Smelter PTFI Jadi Contoh Hilirisasi Pro-Rakyat
Produksi katoda tembaga perdana dari smelter Manyar, Gresik, Jawa Timur(Antara)

PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memulai produksi katoda tembaga perdana dari smelter Manyar, Gresik, dengan target tahunan sebesar 441.000 ton. Momentum ini bukan hanya menandai kemajuan teknis dalam industrialisasi mineral, tetapi juga memperlihatkan bagaimana hilirisasi bisa dirancang sebagai strategi pembangunan ekonomi yang langsung menyentuh masyarakat.

Dalam laporan riset Laporan Akhir Membangun Kemitraan antara Masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan untuk Optimalisasi Manfaat Hilirisasi yang diterbitkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) tahun 2024, Gresik disebut sebagai model keberhasilan kemitraan yang melibatkan masyarakat lokal sejak awal pembangunan industri.

Salah satu bentuk kolaborasi itu adalah forum “Rembuk Akur” yang memfasilitasi perekrutan tenaga kerja dari sembilan desa Ring 1 di sekitar kawasan industri smelter.

Riset FEB UB juga mencatat keterlibatan pelaku usaha lokal yang membuka ruang partisipasi ekonomi lebih luas. UMKM tidak hanya berperan sebagai penyedia jasa katering dan logistik, tetapi juga berkembang melalui pengembangan sentra IKM seperti Songkok Kemuteran dan Mesin Logam Pelemwatu Menganti di Gresik.

“Dengan kemitraan strategis, pelaku UMKM dapat mengambil peran lebih besar dalam rantai pasok industri, yang pada akhirnya memperkuat ekosistem ekonomi lokal,” tulis Hendi Subandi, peneliti utama dalam laporan tersebut.

Lebih jauh, laporan ini menekankan bahwa manfaat hilirisasi akan jauh lebih berkelanjutan bila dijalankan melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan enam unsur utama: perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, media, dan NGO. Pendekatan hexahelix ini dinilai penting untuk menjaga kesinambungan antara kepentingan ekonomi dan pembangunan sosial di tingkat lokal.

“Dengan melibatkan berbagai aktor dalam model kemitraan hexahelix, hilirisasi dapat menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat lokal,” lanjut Hendi.

Temuan ini sejalan dengan hasil riset Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berjudul Kajian Dampak Hilirisasi Industri Tambang terhadap Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan: Tembaga, Bauksit, dan Pasir Silika, yang mencatat bahwa hilirisasi di sejumlah daerah, termasuk Gresik, berdampak pada peningkatan indikator sosial.

Studi tersebut mencatat perbaikan rata-rata lama sekolah, umur harapan hidup, serta penurunan angka stunting sebagai dampak tidak langsung pembangunan industri dan pemanfaatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Dana Bagi Hasil (DBH).

FEB UI juga mencatat bahwa hilirisasi memperkuat belanja pembangunan di sektor-sektor publik seperti pendidikan dan kesehatan, seiring meningkatnya pendapatan daerah yang membuka ruang fiskal lebih luas. Dalam jangka panjang, model ini dinilai mampu mendongkrak kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan industri.

“Dengan pendapatan daerah yang meningkat, daerah-daerah hilirisasi kini memiliki kapasitas fiskal yang lebih baik untuk membiayai layanan dasar. Ini menunjukkan bahwa manfaat hilirisasi bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” kata Nur Kholis, Wakil Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI.

Produksi katoda tembaga dari smelter Manyar akan menyuplai kebutuhan bahan baku untuk kabel listrik, kendaraan listrik, dan teknologi energi terbarukan. Dengan kapasitas pengolahan besar dan proses produksi yang terintegrasi, fasilitas ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri global.

Lebih dari sekadar angka produksi, langkah ini menunjukkan bahwa pembangunan industri dapat diarahkan untuk menciptakan nilai bersama. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat memiliki peran yang saling menguatkan. Gresik membuktikan bahwa hilirisasi bukan sekadar agenda nasional, melainkan proses nyata yang menggerakkan ekonomi daerah dari dekat. (RO/Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya