Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia mengungkapkan 18 proyek prioritas di sektor hilirisasi dan ketahanan energi nasional dapat menekan penempatan dana ekspor atau devisa hasil ekspor (DHE) di luar negeri.
Proyek-proyek ini memiliki nilai investasi yang sangat besar, yakni mencapai US$38,69 miliar atau setara dengan Rp618,3 triliun. Seluruh proyek tersebut saat ini berada pada tahap pra-kelayakan (feasibility study/pra-FS).
Pengembangan dan penyempurnaannya akan dilanjutkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), lembaga investasi negara (Sovereign Wealth Fund/SWF) yang dipimpin oleh Rosan Roeslani.
"Kalau kemudian Danantara sudah membiayai proyek ini, maka manfaat dan nilai tambahnya, insyaallah akan ada dalam negeri. Sehingga, tidak ada lagi dana transfer DHE kita yang keluar," jelas Bahlil dalam Penyerahan Dokumen Pra Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional di Jakarta, Selasa (22/7).
Selama ini, lanjut Bahlil, banyak manfaat dari kebijakan hilirisasi lebih dirasakan oleh pihak luar negeri, terutama karena pembiayaannya sebagian besar berasal dari luar negeri. Ini seperti yang pernah disampaikan oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ekonom Faisal Basri.
Sebagai upaya menjawab kritik dan kekhawatiran tersebut, Bahlil berharap keterlibatan Danantara dapat melanjutkan penyempurnaan proyek-proyek tersebut. Hal ini melalui pembiayaan dari dalam negeri, sehingga manfaat ekonomi dari hilirisasi bisa sepenuhnya dinikmati oleh Indonesia.
"Selama ini betul hilirisasi itu tumbuh tapi sebagian manfaatnya diterima di luar. Kenapa di luar? Karena teknologinya kita pakai dari luar, pembiayaan perbankannya pun dari luar," kata Bahlil.
"Jadi, proyek-proyek ini sebagai jawaban dari masukan berbagai kalangan tokoh-tokoh bangsa, akademisi,' tambahnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menuturkan dengan pembiayaan dari dalam negeri dan kolaborasi teknologi dari luar negeri, proyek-proyek ini akan memberikan dampak ekonomi dalam negeri, termasuk penciptaan ratusan ribu lapangan kerja yang lebih luas dengan upah yang layak.
"Dengan adanya Danantara lewat pembiayaannya dari dalam, ditambah teknologinya dari luar, maka manfaat total nilai tambahnya itu semua berputar dalam negeri," pungkasnya.
(E-3)
Ketua Rumah Sawit Indonesia, Kacuk Sumarto, khawatir kebijakan baru Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) akan mengganggu stabilitas harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit.
Revisi terbaru Peraturan Pemerintah (PP) Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) akan mampu memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pada perdagangan Kamis 23 Januari 2025, dibuka menguat 16 poin atau 0,10% menjadi Rp16.264 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.280 per dolar AS.
PRESIDEN Prabowo Subianto ingin mewajibkan perusahaan-perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah untuk menempatkan hasil penjualan ekspor di bank di Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (22/1) pagi, dibuka menguat 65,57 poin atau 0,91% ke posisi 7.247,39.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 9 Juni 2025 meresmikan tiga Compost House di desa-desa Ring 1 kawasan smelter Manyar—Manyar Sidorukun, Manyarejo, dan Manyar Sidomukti
PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memulai produksi katoda tembaga perdana dari smelter Manyar, Gresik, dengan target tahunan sebesar 441.000 ton
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved