Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KOMPLIKASI pada kasus demam berdarah dengue (DBD) sangat rentan menyebabkan kematian. Komplikasi DBD umumnya terjadi akibat terlambatnya penanganan dan menyebabkan pasien mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS).
Dengue Shock Syndrome adalah komplikasi berat dari DBD yang dapat menyebabkan syok dan kematian dengan cepat. Kondisi itu terjadi akibat adanya gangguan pembuluh darah, penurunan sel darah putih, dan trombosit secara drastis.
Pasien DBD yang mengalami Dengue Shock Syndrome membutuhkan penanganan cepat dan intensif, umumnya pasien akan dirawat di ICU agar bisa terpantau dengan lebih ketat sebelum kondisinya membaik.
Kegagalan organ
Hipotensi
Penggumpalan darah
Perdarahan
Kekurangan oksigen (hipoksia)
Kejang
Kerusakan hati, jantung, otak, dan paru-paru
Dengue Shock Syndrome umumnya terjadi pada anak-anak, karena umumnya anak-anak lebih sulit untuk menjalani perawatan dengan sangat ketat. Penanganan DBD pada anak juga kerap terlambat akibat anak-anak yang belum bisa secara spesifik menjelaskan keluhan yang dirasakan.
Selain anak, orang yang berisiko tinggi mengalami Dengue Shock Syndrome adalah mereka yang terinfeksi DBD kedua atau tiga kali. Itu karena pada DBD, infeksi kedua dan seterusnya yang diakibatkan oleh strain virus berbeda umumnya memiliki gejala yang lebih berat.
Seperti diketahui, DBD disebabkan oleh empat strain virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seluruhnya ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Penanganan segera, berupa pertolongan pertama agar tidak menyebabkan kerusakan organ, bahkan kematian
Pemeriksaan laboratorium, USG abdomen, dan rontgen
Pemberian cairan menggunakan berat badan ideal pasien
Perawatan di ruangan intensif seperti ICU atau PICU.
(H-3)
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya dilaporkan terus meningkat sejak bulan Januari hingga Juli 2025. Tercatat, 471 orang positif terserang nyamuk aedes aegypti.
DALAM kegiatan pengabdian masyarakat Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (UB) melakukan pemeriksaan jentik nyamuk cegah demam berdarah dengue (dbd)
Upaya PSN Plus ini mencakup kampanye "Jumat 10 Menit", yaitu kebiasaan rutin membersihkan lingkungan rumah setiap Jumat selama 10 menit.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved