Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Guru Besar UI: Penanganan Cepat Kunci Pencegahan Kematian akibat DBD

Putri Rosmalia Octaviyani
19/2/2025 15:09
Guru Besar UI: Penanganan Cepat Kunci Pencegahan Kematian akibat DBD
Dokter memeriksa pasien demam berdarah dengue (DBD).(Dok. Antara)

PENYAKIT demam berdarah dengue (DBD) membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi DBD seperti kebocoran plasma darah dan dengue shock syndrome (DSS) sangat berisiko meningkatkan potensi kematian akibat DBD.

Guru Besar dalam Bidang Ilmu Virologi dan Imunologi Virus Demam Berdarah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Beti Ernawati Dewi, mengatakan deteksi dini sangat krusial dalam penanganan kasus DBD. Dengan penanganan tepat dan cepat, pasien DBD akan terhindar dari dehidrasi, penyebab utama komplikasi DBD.

Ia berharap masyarakat memahami pentingnya deteksi dini DBD, sehingga Indonesia zero kematian tahun 2030 dapat tercapai.

Beti mengatakan DBD yang disebabkan karena infeksi virus dengue (DENV), masih merupakan masalah kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Sejak pertama kali dilaporkan di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968, kasus DBD terus meningkat secara bermakna dan berdampak pada semua provinsi di Indonesia.

Angka kasus kematian akibat DBD di Indonesia menempati urutan pertama jika dibandingkan dengan negara-negara lain setiap tahunnya. DI tahun 2023, angka kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 894 kasus. Di tahun 2024, ada lebih dari 1.000 kematian akibat DBD di seluruh Indonesia.

Kematian akibat DBD terjadi arena keterlambatan dalam penanganan. Gejala klinis yang kerap tidak khas pada DBD menyulitkan klinisi dalam menegakkan diagnosis.

Deteksi dini DBD pada awal infeksi dapat membantu tenaga medis memberikan penatalaksanaan yang cepat dan tepat, sehingga kematian dapat dicegah

(Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya