Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kepala Badan POM: Masalah Gizi di Indonesia Bukan hanya Stunting

M Iqbal Al Machmudi
13/2/2025 15:46
Kepala Badan POM: Masalah Gizi di Indonesia Bukan hanya Stunting
Kader Posyandu mengukur lingkar kepala balita saat kegiatan Posyandu yang dilaksanakan setuap hari Selasa pada minggu kedua setiap bulannya di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (10/12/2024).(MI/RAMDANI)

KEPALA Badan POM Taruna Ikrar menyebut tantangan gizi yang masih dihadapi Indonesia salah satunya angka stunting yang mencapai 21,6%. Kemudian kekurangan mikronutrien sebesar 40%, serta masalah overnutrisi yang dialami 20% populasi. 

"Badan POM mengajak industri pangan olahan untuk berperan aktif dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan status gizi masyarakat," kata Ikrar, Kamis (13/2).

Untuk memastikan keamanan dan kualitas produk pangan, Badan POM melakukan pengawasan terhadap penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) serta alur distribusi industri pangan.

Badan POM mengapresiasi PT Kian Mulia Manunggal atas kontribusinya dalam upaya pemenuhan kebutuhan susu nasional, termasuk susu formula bayi, susu formula lanjutan, dan susu untuk ibu hamil, yang memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kesehatan. 

Upaya ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk susu impor serta mendukung ketersediaan produk dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Produk susu termasuk dalam kategori pangan olahan untuk keperluan gizi khusus yang memiliki risiko tinggi sehingga penerapan standar keamanan pangan yang ketat menjadi keharusan. 

"Tidak ada ketahanan pangan tanpa keamanan pangan. Penyakit akibat makanan masih menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama," ujar Taruna Ikrar.

Badan POM juga menekankan pentingnya transparansi dalam penyampaian informasi kepada konsumen guna menghindari mispersepsi mengenai kandungan dan manfaat produk.

“Peningkatan kualitas produk harus sejalan dengan edukasi yang jelas kepada masyarakat,” pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya