Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kemensos dan UGM Perkuat Kolaborasi untuk Pengentasan Kemiskinan

Despian Nurhidayat
08/2/2025 19:42
Kemensos dan UGM Perkuat Kolaborasi untuk Pengentasan Kemiskinan
Warga beraktivitas di pemukiman kumuh padat penduduk di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (09/1/2025). BPS DKI Jakarta merilis tahun 2024 tercatat ada 464,93 ribu orang penduduk miskin di Jakarta. Dalam kurun waktu satu tahun, dari 2023 hingga Maret 2024,(MI/USMAN ISKANDAR)

KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) mempererat kerja sama dalam upaya pengentasan kemiskinan. Akademisi dinilai memiliki peran strategis dalam riset, pemetaan wilayah terdampak, serta penyusunan model graduasi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kebijakan berbasis data guna memastikan efektivitas program pengentasan kemiskinan. Salah satu langkah konkret adalah finalisasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang akan diterbitkan melalui Instruksi Presiden (Inpres). 

“Sebentar lagi akan diumumkan dan kita akan berangkat dalam kerja-kerja pemberdayaan masyarakat, berangkatnya dari data tunggal ini (DTSEN),” ujar Agus Jabo dalam audiensi bersama UGM di Gedung Kemensos, dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (8/2). 

Menurut Agus Jabo, kolaborasi antara Kemensos dan UGM akan difokuskan pada pemberdayaan dengan kerja sama berbagai pihak, termasuk kementerian terkait dan lembaga akademik. 

“Setelah muncul assessment dan rekomendasi, nanti kampus dengan Kemensos beserta lembaga lain, untuk “mengeroyok” desa itu (dengan pemberdayaan) sebagai contoh pemberantasan kemiskinan sampai mereka berdaya, mandiri dan kaya raya,” katanya.  

UGM, melalui tim risetnya, telah memetakan tiga wilayah di Pulau Jawa—pesisir, pertanian-perkebunan, dan semi-urban—untuk mengidentifikasi faktor yang mendorong graduasi KPM. Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan program pemberdayaan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan keinginan graduasi, didukung oleh sistem pemerintahan desa yang efisien dan transparan serta peran motivasi dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan  dalam mendukung pemberantasan kemiskinan berbasis pemberdayaan. 

“Kami support terutama dalam hal mendorong agar transformasi bukan hanya konsep tetapi secara  praksis di dalam penyelenggaraan penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Kemensos dan UGM akan segera merumuskan kerja sama konkret yang mencakup wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

“Pada sore ini (akan) ada tindak lanjutnya dalam bentuk kerja sama-kerja sama yang akan dirumuskan antara Kemensos dengan UGM, ruang lingkupnya adalah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Agus Jabo menutup pertemuan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya