Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Prabowo Targetkan Kemiskinan Ekstrem 0 Persen dengan DTSEN dan Sekolah Rakyat

M Ilham Ramadhan Avisena
15/8/2025 13:46
Prabowo Targetkan Kemiskinan Ekstrem 0 Persen dengan DTSEN dan Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo Subianto (keempat kanan) dalam Sidang Tahunan MPR 2025.(Dok. Antara)

PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia dengan langkah-langkah menyeluruh. Dalam 10 bulan terakhir, ia bersama Kabinet Merah Putih telah menjalankan strategi terpadu yang menggabungkan kebijakan sosial, pendidikan, dan pemerataan akses layanan publik.

"Kami ingin angka kemiskinan ekstrem segera turun ke 0% dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ungkapnya saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR 2025 di Jakarta, Jumat (15/8).

Ia menekankan, pendekatan tersebut merupakan misi prioritas pemerintahannya. Salah satu terobosan yang dihadirkan adalah pembentukan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sistem itu untuk pertama kalinya mengintegrasikan data sosial-ekonomi seluruh warga Indonesia, sehingga bantuan pemerintah dapat tersalurkan tepat sasaran. "Sebelumnya kami mendapat laporan bahwa masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat, dan sekarang kita ingin tepat sasaran," kata Prabowo.

Langkah berikutnya ialah pembangunan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat di desil terbawah. Tahun ini, imbuh Prabowo, sudah ada 100 sekolah rakyat yang beroperasi, dan jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi 200 pada tahun depan, lalu 300 di tahun berikutnya.

Sekolah itu tak hanya memberikan pendidikan gratis, tetapi juga fasilitas asrama dan pembinaan intensif. "Anak-anak yang miskin kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin," kata Prabowo.

Menurutnya, pendidikan berkualitas adalah kunci untuk memutus siklus kemiskinan antar generasi. Selain sekolah rakyat, pemerintah juga membangun Sekolah Unggulan Garuda untuk meningkatkan daya saing bangsa di bidang sains dan teknologi.

Program tersebut akan mencakup 20 sekolah baru dan 80 sekolah hasil transformasi dari yang sudah ada. SMA Taruna Nusantara terintegrasi juga akan diperluas ke berbagai wilayah untuk mencetak kader pemimpin masa depan.

Prabowo menyadari, kualitas sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh infrastruktur pendidikan. Karena itu, pemerintah memulai renovasi terhadap 13.000 sekolah dan 1.400 madrasah. Ia mengakui jumlah itu belum memadai, namun merupakan awal dari perbaikan skala besar.

Inovasi juga hadir melalui distribusi 288.000 layar pintar atau smart TV ke sekolah-sekolah di pelosok. Perangkat itu akan digunakan untuk pembelajaran virtual dari guru-guru terbaik, mengatasi kekurangan tenaga pendidik berkualitas di daerah tertinggal.

Upaya mengejar ketertinggalan juga dilakukan di sektor kesehatan. Tahun ini, akan dibuka 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 125 prodi spesialis dan 23 prodi subspesialis. Pemerintah juga menambah 25 prodi kedokteran umum dan kedokteran gigi, serta memperbesar kuota beasiswa bagi mahasiswa kedokteran.

Langkah ini, menurut Prabowo, sangat penting mengingat Indonesia masih kekurangan dokter umum dan dokter spesialis. Pemerintah menargetkan distribusi tenaga medis yang lebih merata, sehingga layanan kesehatan berkualitas dapat dirasakan hingga ke pelosok negeri.

"Pendidikan sangat penting. Tahun depan kita akan mencari anggaran tambahan untuk mempercepat semua program ini," ungkapnya. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya