Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyebut kuota cek kesehatan gratis di tahap awal hanya 30 orang per hari yang daftar melalui aplikasi Satusehat.
"Di tahap awal kita tetapkan kuota yang melalui pendaftaran digital 30 (orang) dulu per hari. Tapi tentu saja hitungan kami itu bisa bervariasi bisa tambah 50 pun bisa tapi akan dievaluasi puskesmas," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (7/2).
Penambahan kuota bisa dilakukan pada sistem digital Satusehat. Namu pada tahap awal Kemenkes menetapkan 30 pendaftar dulu untuk mengantisipasi kendala yang belum bisa mendaftar.
"Untuk kuota maksimal kita lakukan pembatasan supaya masyarakat enggak jengkel karena terlalu ramai atau menunggu yang lama," ucapnya.
Diketahui cek kesehatan gratis akan mulai dilakukan pada 10 Februari 2025 di puskesmas di seluruh wilayah. Program tersebut dilakukan karena melihat kondisi kesehatan masyarakat Indonesia dengan banyak penyakit yang menyebabkan kematian namun bisa dicegah jika diketahui sejak dini.
Jenis pemeriksaannya pun dibagi menjadi 3 jenis antara lain bayi dan baru lahir, balita dan pra sekolah, serta dewasa dan lansia. Pada kelompok bayi dan baru lahir jenis pemeriksaanya seperti Kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal bawaan, kenyakit jantung bawaan kritis, hingga kelainan saluran empedu.
Kemudian pada kelompok usia balita dan pra sekolah mendapatkan jenis pelayanan cek kesehatan gratis berupa pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis (Tb), telinga, mata, gigi, talasemia (pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja), gula darah (pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja).
Sementara pada kelompok dewasa dan lansia antara lain merokok, kanker paru (lebih dari 45 tahun), tingkat aktivitas fisik, kanker usus besar (lebih dari usia 50 tahun), status gizi, mata, gigi, telinga, tekanan darah, jiwa, gula darah, Hepatitis, risiko stroke atau jantung (lebih dari usia 40 tahun), calon pengantin berupa anemia, sifilis, HIV, fungsi ginjal (lebih dari usia 40 tahun), geriatri (lebih dari usia 60 tahun), Tuberkulosis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Kanker Payudara (lebih dari usia 30 tahun), kanker leher rahim (lebih dari usia 30 tahun).
"Program terbesar kita selama ini karena cek kesehatan gratis akan menyasar 280 juta orang. Angka itu lebih tinggi dari pemberian vaksinasi covid-19 yang menyasar 189 juta orang atau MBG 82 juta anak," pungkasnya. (Iam/M-3)
Jenis pemeriksaannya pun dibagi menjadi 3 jenis antara lain bayi dan baru lahir, balita dan pra sekolah, serta dewasa dan lansia.
Aplikasi Satusehat Mobile dari Kementerian Kesehatan RI mempermudah masyarakat dalam mengakses data kesehatan. Namun masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses aplikasi ini
MASYARAKAT masih mengeluhkan kesulitan mengakses aplikasi kesehatan masyarakat Satusehat Mobile milik Kementerian Kesehatan RI di ponsel.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan skrining kesehatan jiwa secara digital dalam aplikasi yang dapat diakses mandiri oleh masyarakat, yakni aplikasi Satusehat Mobile.
KEMENTERIAN Kesehatan telah mengintegrasikan fitur Diari Diabetes Digital (3D) dari aplikasi Primaku ke aplikasi SatuSehat Mobile.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved