Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KANKER adalah penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Oleh karena itu, deteksi dini melalui medical check-up sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin tinggi tingkat kelangsungan hidup pasien.
Medical check-up bertujuan untuk mengidentifikasi individu yang memiliki gejala kanker sehingga dapat segera menjalani pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa prosedur dalam medical check-up untuk deteksi kanker:
Pemeriksaan fisik dilakukan di ruang dokter dan mencakup wawancara medis terkait riwayat kesehatan pasien serta riwayat kesehatan keluarga. Hal ini penting mengingat beberapa jenis kanker dapat bersifat genetik.
Pemeriksaan laboratorium meliputi:
Tes hematologi lengkap
Tes urine
Pemeriksaan jaringan tertentu (biopsi) untuk mendeteksi keberadaan sel kanker dalam tubuh
Tes pencitraan dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagian dalam tubuh guna mendeteksi sel-sel abnormal. Beberapa metode tes pencitraan meliputi:
CT Scan
MRI
USG
Rontgen
Mammogram
Endoskopi adalah prosedur pemeriksaan menggunakan selang berkamera untuk melihat bagian dalam tubuh. Jenis endoskopi yang sering digunakan untuk deteksi kanker antara lain:
Bronkoskopi (pemeriksaan paru-paru)
Kolonoskopi (pemeriksaan usus besar)
Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
Laparoskopi (pemeriksaan organ dalam perut)
Laringoskopi (pemeriksaan pita suara)
Torakoskopi (pemeriksaan rongga dada)
Gastroskopi (pemeriksaan lambung dan usus halus)
Pemeriksaan genetik bertujuan untuk mendeteksi adanya mutasi gen yang dapat menyebabkan kanker. Dokter biasanya merekomendasikan tes ini jika terdapat riwayat kanker dalam keluarga.
Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan abnormal untuk diperiksa lebih lanjut guna memastikan ada tidaknya sel kanker. Prosedur ini dapat dilakukan melalui pembedahan atau endoskopi.
Melakukan medical check-up secara rutin dapat membantu mendeteksi kanker lebih awal, sehingga peluang pengobatan yang berhasil menjadi lebih besar. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan jenis pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. (Halodoc/Mayapada Hospital/Z-10)
PENELITIAN terbaru dari para ilmuwan di Universitas California, Los Angeles (UCLA) Health mengungkap bahwa kanker bisa dideteksi hanya dengan tes darah.
Menurut Ahli Onkologi Radiasi Prof.Dr.dr Soehartati, tahapan identifikasi sebaran kanker merupakan fase krusial dalam upaya penanganan penyakit ini.
Para peneliti dari Oregon Health & Science University (OHSU) mengembangkan tes darah berbiaya rendah, PAC-MANN, yang diklaim dapat mendeteksi kanker pankreas di tahap awal.
Deteksi dini kanker kolorektal dengan kolonoskopi menjadi metode standar yang efektif.
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
“Selama ini dia enggak mau ngerepotin, jadi selalu ngerahasiain kankernya,”
Penelitian terbaru tunjukkan olahraga aerobik 45 menit dapat mengatur hormon adipokina dan bantu melawan kanker serta penyebarannya.
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved