Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Peneliti Temukan Cara Deteksi Dini Kanker Hanya dengan Tes Darah

Despian Nurhidayat
30/6/2025 09:38
Peneliti Temukan Cara Deteksi Dini Kanker Hanya dengan Tes Darah
ilustrasi(freepik)

PENELITIAN terbaru dari para ilmuwan di Universitas California, Los Angeles (UCLA) Health mengungkap bahwa kanker bisa dideteksi hanya dengan tes darah. Mereka menemukan bahwa dua biomarker jantung yang selama ini digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung tersembunyi, ternyata memiliki potensi sebagai indikator awal munculnya kanker.

Menariknya, sinyal dari biomarker ini bisa muncul jauh sebelum gejala kanker terlihat secara klinis. Temuan ini membuka kemungkinan baru dalam deteksi dini kanker melalui pemeriksaan darah yang sebelumnya hanya difokuskan pada masalah kardiovaskular.
 
Para ilmuwan menemukan perubahan kecil pada dua jenis protein yang biasa diperiksa dokter untuk mendeteksi kerusakan jantung. Kedua protein tersebut ternyata juga bisa menjadi tanda awal adanya kanker, bahkan bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul.

Tim UCLA Health menemukan bahwa orang dengan kadar troponin T sensitivitas tinggi dan NT-proBNP yang sedikit lebih tinggi dalam darah cenderung lebih sering mengalami kanker selama hampir 18 tahun masa pemantauan. 

“Selama ini, biomarker ini telah menjadi indikator utama dalam penilaian risiko penyakit jantung. Namun, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perannya bisa jauh lebih luas, termasuk dalam prediksi kanker,” jelas Dr. Xinjiang Cai dari UCLA Health yang memimpin riset tersebut, dikutip dari laman resmi. 

Kaitan antara penanda jantung dan kanker tidak sepenuhnya mengejutkan. Pasalnya, keduanya beroperasi dalam jalur biologis yang sama, yaitu peradangan, metabolisme, dan stres vaskular. 

Semua area tersebut menjadi dasar tumbuhnya banyak jenis tumor. Troponin T sensitivitas tinggi mencerminkan adanya kerusakan minor pada otot jantung akibat tekanan, sementara NT-proBNP meningkat saat jantung mengalami peregangan.  

Menariknya, kedua biomarker ini juga meningkat akibat faktor risiko umum seperti usia lanjut, merokok, obesitas, dan diabetes yang semuanya juga dikenal sebagai pemicu kanker. 

Selain itu, proses peradangan yang terjadi akibat stres jantung menyebabkan pelepasan sitokin oleh sel imun, yang tidak hanya merusak jaringan jantung tetapi juga membantu tumor membentuk suplai darahnya sendiri. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik