Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENELITIAN terbaru dari para ilmuwan di Universitas California, Los Angeles (UCLA) Health mengungkap bahwa kanker bisa dideteksi hanya dengan tes darah. Mereka menemukan bahwa dua biomarker jantung yang selama ini digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung tersembunyi, ternyata memiliki potensi sebagai indikator awal munculnya kanker.
Menariknya, sinyal dari biomarker ini bisa muncul jauh sebelum gejala kanker terlihat secara klinis. Temuan ini membuka kemungkinan baru dalam deteksi dini kanker melalui pemeriksaan darah yang sebelumnya hanya difokuskan pada masalah kardiovaskular.
Para ilmuwan menemukan perubahan kecil pada dua jenis protein yang biasa diperiksa dokter untuk mendeteksi kerusakan jantung. Kedua protein tersebut ternyata juga bisa menjadi tanda awal adanya kanker, bahkan bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul.
Tim UCLA Health menemukan bahwa orang dengan kadar troponin T sensitivitas tinggi dan NT-proBNP yang sedikit lebih tinggi dalam darah cenderung lebih sering mengalami kanker selama hampir 18 tahun masa pemantauan.
“Selama ini, biomarker ini telah menjadi indikator utama dalam penilaian risiko penyakit jantung. Namun, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perannya bisa jauh lebih luas, termasuk dalam prediksi kanker,” jelas Dr. Xinjiang Cai dari UCLA Health yang memimpin riset tersebut, dikutip dari laman resmi.
Kaitan antara penanda jantung dan kanker tidak sepenuhnya mengejutkan. Pasalnya, keduanya beroperasi dalam jalur biologis yang sama, yaitu peradangan, metabolisme, dan stres vaskular.
Semua area tersebut menjadi dasar tumbuhnya banyak jenis tumor. Troponin T sensitivitas tinggi mencerminkan adanya kerusakan minor pada otot jantung akibat tekanan, sementara NT-proBNP meningkat saat jantung mengalami peregangan.
Menariknya, kedua biomarker ini juga meningkat akibat faktor risiko umum seperti usia lanjut, merokok, obesitas, dan diabetes yang semuanya juga dikenal sebagai pemicu kanker.
Selain itu, proses peradangan yang terjadi akibat stres jantung menyebabkan pelepasan sitokin oleh sel imun, yang tidak hanya merusak jaringan jantung tetapi juga membantu tumor membentuk suplai darahnya sendiri. (H-4)
Menurut Ahli Onkologi Radiasi Prof.Dr.dr Soehartati, tahapan identifikasi sebaran kanker merupakan fase krusial dalam upaya penanganan penyakit ini.
Para peneliti dari Oregon Health & Science University (OHSU) mengembangkan tes darah berbiaya rendah, PAC-MANN, yang diklaim dapat mendeteksi kanker pankreas di tahap awal.
Kanker adalah penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Oleh karena itu, deteksi dini melalui medical check-up sangat penting
Deteksi dini kanker kolorektal dengan kolonoskopi menjadi metode standar yang efektif.
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved